Amangkurat membunuh seluruh pengawal adiknya, Pangeran Alit, dan keluarganya.
BACA JUGA:Kisah Perang Pangeran Diponegoro Melawan Pasukan Ratu Belanda, Perang Terbesar di Nusantara
BACA JUGA: Aksi Tuyul Hebohkan Warga, MUI Sebut Tuyul Bukan Hal Baru
Amangkurat I kemudian mengumumkan bahwa kematian adiknya adalah akibat hasutan kalangan ulama.
Amangkurat I pun menyuruh mendata semua ulama yang dicurigai serta sanak keluarga mereka.
Sekitar 6.000 orang ulama dan keluarganya dikumpulkan di alun-alun Pleret dan dalam setengah jam semua dibunuh tanpa sisa.
Sifatnya yang kejam dan bengis membuat rakyat tidak menyukai Amangkurat I.
BACA JUGA:Soal Bacaleg Ganda, KPU Kaur Beri Solusi Begini!
BACA JUGA:Viral Spanduk Tuyul, Berikut 4 Tempat Simpan Uang Paling Aman dari Tuyul
Sehingga, satu per satu wilayah di pesisir mulai memberontak dan melepaskan diri dari Mataram.
Karenanya, kekuasaan Mataram pun semakin melemah hingga akhirnya Amangkurat I harus bersekutu dengan VOC.
Keputusan Amangkurat I bersekutu dengan VOC merupakan keputusan yang salah.
Melalui persekutuan itu VOC berusaha mengadu domba dengan memberikan bantuan kekuatan kepada Amangkurat I.
BACA JUGA:Pemdes Nusuk Rehabilitasi JSP Gunakan Dana desa 2023
BACA JUGA:Ratu Belanda Maxima Tiba-Tiba Bicara Kartu Prakerja, Ada Apa?
Karena sudah bersekutu dengan VOC, yang merupakan musuh bebuyutan Sultan Agung.