Festival Tabut atau Festival Tabot adalah rekreasi dari peristiwa tragis yang menimpa Hasan dan Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW.
Sehingga sebagai penghormatan atas peristiwa itu dibuatlah tradisi tersebut.
Menurut sejarah sebagaimana dilansir dari indonesia.go.id, pada tahun 61 dalam Kalender Islam, dalam perjalanannya ke Irak, Hussein disergap oleh pasukan Ubaidillan Bin Ziyad.
Pertempuran sengit terjadi di padang pasir Karbala, tempat Hussein akhirnya terbunuh.
BACA JUGA:Ini Rincian DPS Pilkades Serentak 11 Desa di Kaur
BACA JUGA:Pura-Pura Beli Sayur, Pelaku Hipnotis Preteli Gelang dan Kalung Emas 22 Gram serta Uang Pedagang
Diyakini bahwa ritual Tabut pertama kali dipentaskan di Bengkulu pada 1685 oleh Syeh Burhanuddin atau Imam Senggolo.
Dia adalah orang pertama yang menyebarkan Islam di Bengkulu dimana dia menikahi seorang gadis lokal.
Keturunannya kemudian dikenal sebagai keluarga Tabut/Tabot. Saat ini keturunan Syeh Burhanuddin aiatu Imam Senggolo tergabung dalam Kerukunan Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu.
KKT ini lah yang terus menerus melaksanakan tradisi Tabut agar tidak hilang dimakan zaman.
BACA JUGA:KABAR TERBARU, Jadwal Kunjungan Jokowi ke Bengkulu Diundur Sehari, Langsung Buka Festival Tabot
Ritual itu diturunkan dari generasi ke generasi.
Festival Tabut adalah cermin kekayaan budaya Bengkulu. Serta memperkaya potensi wisata religi Bengkulu.
Festival ini juga ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Ada banyak venue yang dinikmati masyarakat. Juga ada banyak inspirasi yang diberikan Festival Tabut.
Sebagaimana tradisi, Festival Tabut diawali dengan Pelepasan Keluarga Tabut dan Pengambilan Tanah.