Penyebab lainnya akibat warga setempat yang protes karena aroma kurang sedap yang keluar dari tempat budidaya Maggot itu.
BACA JUGA:Karomah Makam Syekh Aminullah, Mitos apa Fakta? Diziarahi Para Tokoh, Menteri hingga Ketua DPR
BACA JUGA:Ayo Amalan Zikir Hari Ini, Ini 7 Zikir Pembuka Pintu Rezeki, Yuk Buktikan!
“Awalnya warga merasa keberatan karena ada aroma kurang sedap. Trus kok belatung dibudidaya sih. Padahal kan belatung dengan Maggot berbeda,” kata Vira.
Padahal kalau diurus dengan baik, budidaya Maggot tidak mengeluarkan aroma busuk.
Syaratnya waktu pemberian pakan sayur daan buah-buahan bagi Maggot dewasa tidak telat.
Dan pakan yang diberikan juga tidak kurang atau tidak lebih.
BACA JUGA:Warung Manisan Bisa Jadi Agen Elpiji 3 Kg, Ini Syarat Dokumen dan Cara Daftarnya di Link Pertamina
“Akhirnya kita berhenti karena banyak yang protes,” sambungnya.
Vira Ria Rinjiani bersama Yayasan Maggot Recycle Center kemudian membuka budidaya di Desa Simpang Kota Dingin Kabupaten Kepahiang pada tahun 2019.
Disini ia bekerjasama dengan organisasi kepemudaan yang berasal dari Rumah Pemuda Kreatif.
Ada 6 pemuda yang terjun langsung dalam budidaya Maggot.
BACA JUGA:Lowongan Pekerjaan Sipir Lapas lewat CPNS Kemenkumham, Berapa Gaji CPNS Lulusan SMA?
Vira merasa bahwa ditempat itu usaha budidaya bisa berkembang dan menghasilkan cuan atau keuntungan.