Di akhir pertarungan itu, si Empat Mata juga ikut tewas karena ingin menguasai ilmu kedigdayaan si Pahit Lidah.
BACA JUGA:Perwakilan Provinsi Bengkulu Jadi Pemenang Ajang Putra Putri Pariwisata Nusantara 2023
Tapi ia tidak sanggup dan akhirnya ikut tewas bersama si Pahit Lidah.
Cerita tentang anak keturunan si Empat Mata yang dikutuk terlarang naik ke Gunung Dempo terus menerus berkembang.
Bahkan beberapa kali terjadi musibah pada pendaki Gunung Dempo yang hilang kemudian ditemukan tewas.
Peristiwa hilangnya pendaki Gunung Dempo sudah terjadi sejak tahun 1980-an hingga terakhir kali ada anggota pecinta alam yang terpisah dari rombongan pada tahun 2019 lalu.
BACA JUGA:Harga Emas Hari Ini, Harga Emas Antam dan Harga Emas di Pegadaian, Waktu tepat untuk Investasi Emas?
BACA JUGA:Karomah Makam Syekh Aminullah, Mitos apa Fakta? Diziarahi Para Tokoh, Menteri hingga Ketua DPR
Menurut kabar berhembus yang kemudian menyebar, bahwa pecinta alam itu hilang secara ghaib dan raib selama 2 minggu.
Saat ditemukan pecinta alam itu sudah tidak bernyawa diantara sela-sela bukit diatas gunung.
Cerita itu bahkan dikaitkan dengan bahwa pecinta alam itu masih memiliki darah keturunan dari Suku Lampung dan Suku Komering sebagai keturunan dari si Empat Mata.
Maka bagi pecinta alam yang ingin mendaki ke Puncak Gunung Dempo, kerap ditanya terlebih dahulu oleh juru kunci atau pemandu pendakian, apakah berasal dari Suku Komering atau Suku Lampung.
BACA JUGA:Warung Manisan Bisa Jadi Agen Elpiji 3 Kg, Ini Syarat Dokumen dan Cara Daftarnya di Link Pertamina
BACA JUGA:Ayo Amalan Zikir Hari Ini, Ini 7 Zikir Pembuka Pintu Rezeki, Yuk Buktikan!
Jika berasal dari Suku Komering atau Suku Lampung, disarankan untuk membatalkaan pendakian.