Panjat Pinang: Meraih Hadiah di Puncak, Mengenal Tradisi dan Sejarahnya
BENGKULU, RADARKAUR.CO.ID - Panjat pinang memang permainan yang tergolong seru. Permainannya cukup sederhana.
Para peserta, biasanya terdiri dari beberapa tim, ditantang untuk memanjat pohon pinang dengan ketinggian sekitar 5 meter yang telah diolesi dengan oli atau bahan pelumas lainnya.
Di puncak pohon pinang, berbagai hadiah sudah tersedia dan menjadi incaran para peserta.
BACA JUGA:Lolos Ancaman Pailit, PT LED Dibutuhkan Masyarakat NTB Untuk Pasokan Listrik
BACA JUGA:Was-was Diblokir di WhatsApp? Kenali 8 Isyarat dan Tandanya
Lomba panjat pinang adalah salah satu upacara tradisional yang sering ditemukan dalam budaya Indonesia, terutama pada saat perayaan kemerdekaan atau peristiwa penting lainnya.
Tujuannya adalah untuk mencapai hadiah atau barang yang ditempatkan di puncak pohon pinang.
Sejarah lomba panjat pinang dapat ditelusuri hingga ke dalam tradisi dan budaya masyarakat pribumi Indonesia sebelum zaman penjajahan.
Pohon pinang dianggap memiliki makna simbolis dan nilai kepercayaan dalam budaya Indonesia.
BACA JUGA:Ekonomi Rusia Tahun 2023 Diperkirakan Terus Tumbuh
Dikutip dari buku "Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal" yang ditulis oleh Fandy Hutari dan diterbitkan pada tahun 2017, sejarah panjat pinang di Indonesia dapat ditelusuri hingga masa kolonial.
Sebelum Indonesia merdeka, khususnya pada sekitar tahun 1930-an, permainan ini sering kali menjadi bagian dari perayaan yang diadakan oleh warga Belanda, seperti pernikahan, kenaikan jabatan, atau pesta ulang tahun.
Hadiah yang umumnya diberikan berupa makanan, seperti keju dan gula, serta terkadang berupa pakaian seperti kaus atau kemeja.