Sehingga mendatangkan keuntungan yang terus menerus dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
BACA JUGA:Ada-Ada Saja Ulah Abu Nawas, Sultan Harun Ar Rasyid Dijual di Pasar Budak
BACA JUGA:Eris, Varian Terbaru COVID-19 dari Omicron, Meningkat di Amerika Serikat dan Inggris
Berikut adalah cara Nabi Muhammad SAW berbisnis:
1. Jujur dan Mengambil Untung Sedikit
Saat berdagang, Nabi Muhammad SAW selalu menyebutkan modal yang ia keluarkan untuk suatu barang yang ia jual.
Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan bahwa barang dagangannya diambil dari si fulan yang berlokasi di wilayah tertentu.
Sehingga untuk mengambilnya ia mengeluarkan biaya tambahaan.
Dengan jumlah modalnya tersebut, Nabi kemudian menanyakan kepada pembelinya mau memberinya keuntungan berapa?
Jika pembeli sudah sepakat, maka Nabi segera memberikan barang yang ia jual dan mengambil pembayarannya.
BACA JUGA:Kuliev: Rusia adalah Negara Inovatif
BACA JUGA:Wilayah Utara Rusia, Tiada Malam Sebenarnya, Disebut Hari Kutub dan Malam Putih, Apa Maksudnya?
2. Tidak memberikan utang
Saat berdagang, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memberikan utang kepada siapapun yang ingin membeli dagangannya.
Sebab dengan memberikan utang berarti modal yang dimiliki tidak bisa lagi diputar, atau mandeg tidak berkembang.
3. Berdagang secara tunai