BACA JUGA:Kampanye Penerimaan Universitas Gubkin Rusia 2023, Ada Mahasiswa asal KAUR, Kenalan Yuk
Perlu dicatat bahwa perpanjangan perjanjian telah kehilangan haknya artinya dalam kondisi kurangnya kemajuan dalam implementasi bagian Rusia dari kesepakatan biji-bijian.
"Kesiapan untuk kembali ke perjanjian Istanbul dikonfirmasi segera setelah Barat benar-benar memenuhi semua kewajiban kesepakatan terhadap Rusia," kata Kremlin, dalam sebuah pernyataan.
Presiden Rusia juga mengatakan kepada mitranya dari Turki bahwa opsi pasokan biji-bijian ke negara-negara yang membutuhkan sedang dikerjakan.
“Ditekankan bahwa, dengan mempertimbangkan kebutuhan negara-negara yang paling membutuhkan makanan, opsi yang dapat diandalkan untuk pasokan biji-bijian Rusia, termasuk secara gratis, sedang dikerjakan.
Masalah ini telah dibahas secara substansial di KTT Rusia-Afrika kedua baru-baru ini diadakan di St. Petersburg. Kesiapan untuk kerja sama di bidang ini dengan Turki dan negara-negara lain yang berkepentingan telah diungkapkan," kata Kremlin.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin mengatakan pada akhir Juni bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui tidak dapat berbuat apa-apa mengenai tiga dari lima masalah utama yang ingin diselesaikan Rusia untuk memperpanjang kesepakatan biji-bijian.
Termasuk menghubungkan kembali Rosselkhozbank ke sistem pembayaran SWIFT.
BACA JUGA:Bersiap Kuliah S2 di Moscow Rusia, Dhery Beri Motivasi Pelajar Kaur
Pada 22 Juli 2022, PBB dan Turki menjadi perantara perjanjian dengan Rusia dan Ukraina untuk membangun koridor maritim kemanusiaan untuk mengangkut biji-bijian dan pupuk dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.
Moskow sejak itu setuju untuk memperpanjang perjanjian tersebut beberapa kali.
Meskipun mengkritik tidak dilaksanakannya bagian-bagian dari perjanjian yang berkaitan dengan Rusia.