Booming Perjalanan Tiongkok Memicu Kenaikan Harga Minyak
RADARKAUR.CO.ID - "Konsumsi bahan bakar jet dan bensin yang lebih tinggi akan meningkatkan permintaan minyak Beijing pada kuartal keempat," kata CEO Black Gold, Gary Ross.
Harga minyak mungkin melonjak hingga $100 per barel pada akhir tahun ini.
Hal itu didorong oleh pemulihan yang cepat di sektor pariwisata Tiongkok ditambah dengan lebih rendahnya pasokan dari produsen utama, menurut CEO Black Gold Investors, Gary Ross.
BACA JUGA:Jelang Aturan Baru Elpiji 3 Kg, Polisi di Labura Gerebek Gudang Pengoplosan Elpiji
Berbicara di Konferensi Perminyakan Asia Pasifik (APEC) di Singapura pada hari Senin, Gary Ross mencatat bahwa penerbangan domestik di Tiongkok telah mencapai 110% dari tingkat sebelum pandemi, naik dari sekitar 75% pada kuartal keempat tahun lalu.
Penerbangan internasional juga telah meningkat kembali, dari hampir nol menjadi sekitar 75% dari tingkat yang terlihat sebelum lockdown akibat pandemi.
Pemulihan ini meningkat tajam setelah Tiongkok mencabut larangan perjalanan kelompok ke sebagian besar tujuan bulan lalu.
“Anda akan melihat peningkatan besar dalam permintaan bahan bakar jet, mungkin sekitar 500.000 barel per hari di Tiongkok saja," bunyi prediksi Ross.
Ia mencatat bahwa perjalanan darat di negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini juga mengalami peningkatan.
Dan karena pengemudi lokal lebih memilih kendaraan bermesin tradisional dibandingkan kendaraan listrik untuk perjalanan jarak jauh, permintaan terhadap bensin kemungkinan akan semakin melonjak.
“Penjualan bensin sungguh luar biasa selama musim panas… Orang-orang mengemudi dengan gila-gilaan. Perbandingan tahun ke tahun akan sangat dramatis… Saya memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan yang besar pada kuartal keempat tahun 2023," kata dia dalam pernyataan.