5 Fakta Soal Gas DME, Disebut Masa Depan Pengganti Gas Elpiji, Pabriknya di Sumatra Selatan

Minggu 10-09-2023,09:53 WIB
Editor : Muhammad Isnaini

BACA JUGA:10 Negara dengan Harga Elpiji Termurah, Indonesia Posisi Berapa?

Tentu akan sangat menguntungkan jika DME bisa diproduksi massal.

Kabar baiknya, Indonesia sudah melakukan groundbreaking pembangunan pabrik pengolahan batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan.

Pabrik itu rencananya akan dikelola oleh PT Bukit Asam Tbk.

Pabrik itu direncanakan dapat mengolah 6 juta ton batu bara per tahun.

Pabrik DME ini digadang akan menghasilkan 1,4 juta DME per tahun.

Tentu akan sangat menguntungkan Indonesia jika hal itu bisa dilaksanakan dalam waktu dekat.

Btw, pembangunan Pabrik DME di Muara Enim sudah dimulai apa belum?

BACA JUGA:Bersiap Hadapi Aturan Baru Elpiji 3 kg, ASN di Kediri Ramai-Ramai Tukarkan Gas Melon ke Bright Gas 5,5 Kg

3. Kekurangan DME Dibanding Elpiji

Meskipun memiliki banyak keunggulan, namun ada satu kekurangan DME dibandingkan elpiji yang mencatatan.

Balitbang Energi dan Sumber Daya Mineral Kementerian ESDM menyebutkan bahwa DME memiliki kandungan panas (calorific value) sebesar 7.749 Kcal/Kg, sementara kandungan panas Elpiji senilai 12.076 Kcal/Kg.

Artinya jika masak menggunakan DME akan memerlukan durasi lebih panjang dibandingkan elpiji.

Bahkan diperkirakan waktu memasak DME diperkirakan lebih lama 1,1 sampai dengan 1,2 kali lipat dibandingkan dengan menggunakan elpiji.

Akan tetapi dibalik itu ada keuntungan tersebunyi dimana kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil,.

Pembakaran DME tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx serta tidak mengandung sulfur.

Kategori :

Terpopuler