Volume Perdagangan Rusia-Tiongkok Meningkat, Sanksi Barat Terhadap Moscow Gagal Total
MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Dari Januari hingga Agustus 2023, volume perdagangan Rusia-Tiongkok meningkat hampir sepertiga dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan mencapai $155 miliar.
Menurut Kementerian Pembangunan Ekonomi, pada akhir tahun 2023 angkanya akan melebihi $200 miliar untuk perdagangan Rusia untuk pertama kalinya.
Sebagaimana dicatat oleh para ahli, kerja sama antara kedua negara semakin intensif dengan latar belakang penerapan sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow oleh negara-negara Barat.
BACA JUGA:Kondisi Perekonomian Jerman Setahun Pasca Ledakan Pipa Gas sistem Nord Stream di Laut Baltik
Akibatnya, perusahaan-perusahaan Rusia mulai secara aktif mengalihkan pasokan sumber daya energi, makanan, logam, dan kayu ke Tiongkok.
Beijing, pada gilirannya, telah meningkatkan penjualan peralatan, elektronik, dan mobilnya di Federasi Rusia. Pada saat yang sama, perdagangan Tiongkok dengan mitra dagang terbesarnya – Amerika Serikat dan UE – mulai menurun.
Para ahli mengaitkan hal ini, antara lain, dengan perlambatan perekonomian Amerika dan Eropa akibat tingginya suku bunga.
Dalam delapan bulan pertama tahun 2023, volume perdagangan antara Rusia dan Tiongkok meningkat sebesar 32% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 dan melampaui $155,1 miliar. Data tersebut disajikan oleh Administrasi Umum Kepabeanan Republik Rakyat Tiongkok.
BACA JUGA:Banyak Belum Tau! Ini 8 Instansi Sipil di Indonesia yang Dipersenjatai Standar Militer
BACA JUGA:HET Elpiji 3 Kg Tembus Rp30 Ribu per Tabung, Subsidi Tepat Pertamina Semakin Dibutuhkan
Menurut perkiraan departemen tersebut, dari bulan Januari hingga Agustus, pengiriman produk Rusia ke Tiongkok meningkat sebesar 13,3% menjadi $83,3 miliar. Sementara Beijing meningkatkan penjualan barang ke Moskow sebesar 63,2% menjadi $71,8 miliar.
“Dalam dokumen yang kami miliki dengan Tiongkok, terdapat rencana untuk mencapai omset perdagangan sebesar $200 miliar pada tahun 2024. Kami hampir mencapai level ini pada tahun 2022 (ada sekitar $186 miliar) dan jelas akan melampauinya tahun ini,” kata Wakil Kepala Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia Vladimir Ilyichev sebelumnya dalam sebuah wawancara dengan RT.
Menurutnya, tujuan pemerintah selanjutnya adalah meningkatkan volume perdagangan timbal balik menjadi $300 miliar. Dengan mempertimbangkan tren saat ini, hasil tersebut dapat dicapai pada tahun 2030, wakil menteri tidak menutup kemungkinan.