Pangsa merek Rusia telah tumbuh selama beberapa waktu terakhir dari 20 menjadi 34%, sementara kehadiran model Eropa menurun dari 28 menjadi 3%, Korea - dari 23 menjadi 4%, Jepang - dari 18 menjadi 4%, dan merek Amerika masih menempati hanya sekitar 1%.
Dengan mempertimbangkan tren saat ini, pangsa penjualan industri otomotif China di pasar Rusia berpeluang mencapai 60%.
Sudut pandang ini diungkapkan dalam wawancara dengan RT oleh mitra agensi Avtostat, Igor Morzharetto.
"Mobil China, terutama generasi terbaru, konfigurasinya sesuai dengan merek Eropa, Korea, dan Jepang yang sudah keluar. Tentu saja, masih sulit untuk mengatakan bagaimana kinerja mobil-mobil ini dalam jangka waktu penggunaan yang lebih lama, katakanlah, selama sepuluh tahun penggunaan. Namun, dalam hal tingkat peralatan, karakteristik teknis, parameter eksternal dan internal, mereka cukup bersaing dengan merek-merek yang sudah keluar," kata spesialis tersebut.
BACA JUGA:Polda Bengkulu Selamatkan 24 Ribu Ekor Benur senilai 3,6 M dari Gudang Penampungan Berkedok Koperasi
BACA JUGA:Alhamdulillah, 39 Desa di Kabupaten Kaur Dapat Tambahan Dana Desa 2023, Ini Rinciannya
Alexei Mukhanov, kepala grup riset dan analisis pelanggan di Avto.ru, memiliki pandangan serupa. Menurutnya, dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan Tiongkok kemungkinan besar akan mampu mendapatkan pijakan secara menyeluruh di Rusia, dan bukan hanya karena situasi geopolitik yang menguntungkan mereka.
"Secara umum, industri otomotif China telah memulai ekspansi globalnya: persaingan antara model dari Tiongkok dan merek-merek terkenal perlahan tapi pasti semakin meningkat, termasuk di pasar lokal. Misalnya, di Jerman, isu kemungkinan pembatasan impor mobil Tiongkok kini sedang aktif dibahas - mobil tersebut berteknologi maju, terjangkau, dan mungkin sudah menempati pangsa pasar tertentu, memenuhi kebutuhan kategori pembeli tertentu," jelas lawan bicara RT.
Dengan demikian terbukti ekspansi Mobil China telah Banjiri Pasar Otomotif Rusia.***