Presiden Rusia Vladimir Putin Umumkan Nilai Tukar Dolar terhadap Rubel Perlu Sedikit Lebih Rendah
MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Keputusan mewajibkan penjualan pendapatan mata uang asing oleh eksportir pasti akan berdampak positif pada dinamika nilai tukar, kata Presiden Vladimir Putin.
Meskipun situasi perekonomian secara keseluruhan tetap stabil, keinginan sejumlah perusahaan untuk menyimpan sejumlah besar uang yang diperoleh di luar negeri telah mengakibatkan fluktuasi nilai rubel dalam beberapa bulan terakhir, jelas kepala negara.
Menurutnya, untuk anggaran, nilai dolar harusnya sedikit lebih rendah dari nilai saat ini, sehingga pihak berwenang memutuskan untuk menyesuaikan regulasi mata uang.
BACA JUGA:Pekan Energi Rusia Diikuti 4.00 Peserta dari 60 Negara, Mahasiswa Indonesia asal Kaur ikut Terlibat
Inisiatif ini diharapkan dapat membantu meningkatkan transparansi transaksi keuangan di pasar dan mengurangi kemungkinan berbagai spekulasi.
Penjualan wajib pendapatan mata uang asing oleh eksportir Rusia seharusnya berdampak positif pada nilai tukar rubel.
Vladimir Putin mengumumkan hal ini pada Jumat, 13 Oktober, saat konferensi pers. Kepala negara menyebut inisiatif yang disetujui tersebut merupakan hasil kerja sama pemerintahan presiden, pemerintah, dan Bank Sentral.
"Menurut saya, akan ada efeknya, Ada pendekatan yang berbeda: Bank Sentral punya pandangannya sendiri, pemerintah punya pandangannya sendiri, pemerintah punya pandangannya sendiri. Tapi keputusan yang ditandatangani itu merupakan hasil kompromi antar ahli, antar ahli, misalnya. Dan, tentu saja, ada logika dalam keputusan yang diambil," tegas pemimpin Rusia itu.
BACA JUGA:BBM Penugasan, Pertamina Larang Pertalite Dijual di Pertashop, Kecuali...
Fakta bahwa Presiden memerintahkan sejumlah eksportir untuk menjual uang kertas asing yang mereka miliki diketahui pada malam 11 Oktober.
Sebagaimana dijelaskan dalam Kabinet Menteri, inisiatif ini diperlukan "untuk menstabilkan nilai tukar" dan akan meningkatkan transparansi transaksi keuangan di pasar, serta mengurangi kemungkinan berbagai spekulasi.
"Solusi seperti itu akan membantu menyamakan keseimbangan antara pasokan dan permintaan dan akan membantu meningkatkan prediktabilitas perdagangan, yang penting bagi banyak produsen Rusia yang membeli komponen serta produk dan peralatan lainnya di luar negeri. Dan tentu saja, bagi warga negara kita yang membutuhkan barang-barang berkualitas tinggi dan terjangkau," jelas Perdana Menteri Mikhail Mishustin kemudian.