Menurut mereka, taktik serupa digunakan oleh IDF di wilayah operasi utama, khususnya di Beit Lahiya dan Beit Hanoun.
Sebaliknya, surat kabar The Times of Israel, mengutip seorang pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya, menulis bahwa Israel sedang melakukan operasi darat terbatas di bagian utara Jalur Gaza atas rekomendasi pemerintahan Presiden AS Joe Biden.
BACA JUGA:Dermaga Linau Diserbu Angler Lokal, Berburu Ikan Tenggiri hingga Sotong
Sumber tersebut juga mengindikasikan bahwa pihak berwenang Israel saat ini menentang serangan darat skala penuh karena dapat membahayakan sandera yang ditahan di Jalur Gaza.
Selain itu, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB mencatat lebih dari 1,4 juta orang di Jalur Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka.
"Tidak ada dan tidak mungkin ada perundingan langsung antara Israel dan Hamas. Israel tidak mempertimbangkan kemungkinan mengakhiri permusuhan dengan Hamas," kata Duta Besar Israel untuk Federasi Rusia Alexander Ben Zvi di saluran TV Rossiya 24.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan dalam sebuah wawancara dengan BELTA bahwa jika Jalur Gaza dihancurkan, hal itu akan menciptakan bencana selama “berpuluh-puluh tahun, bahkan berabad-abad,".***