"Semua ini terjadi dengan tingkat pengangguran yang terus rendah – dan sekarang jumlahnya sekitar 3%. Upah dalam perekonomian juga meningkat. Selama delapan bulan, mereka menambahkan 7,5% secara riil, yaitu upah tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi dari inflasi," pemimpin Rusia itu menekankan.
BACA JUGA:Ditabrak Innova, Pejalan Kaki di Kaur Meninggal Dunia, Sempat Dirawat 10 Jam di RSUD
BACA JUGA:Prioritaskan Kebahagiaanmu, 7 Jenis Hubungan Percintaan Ini Sebaiknya Kamu Akhiri!
Menurut Kementerian Pembangunan Ekonomi, pada awal musim gugur tingkat inflasi tahunan di Rusia adalah 5,15%.
Sedangkan pada akhir Oktober nilainya tumbuh menjadi 6,69%, dan pada akhir tahun 2023 bisa mencapai 7,5%.
Dalam hal ini, Vladimir Putin meminta pemerintah dan Bank Sentral untuk mengambil keputusan yang terkoordinasi untuk memperlambat kenaikan harga.
"Ini (inflasi, RT) secara langsung mempengaruhi kesejahteraan keluarga Rusia, warga negara kita. Secara khusus, dinamika harga perlu dipantau secara cermat untuk barang dan jasa yang paling banyak diminati secara sosial dan paling banyak diminati," tambah presiden.
BACA JUGA:Cara Bikin Sate Daun Singkong yang Super Nikmat, Gampang Banget!
BACA JUGA:LISTRIK PLN SERING MATI, Ini Solusi Kreatif untuk Membuat Lilin Saat Mati Lampu
Menurut kepala negara, perlambatan inflasi juga harus difasilitasi oleh stabilisasi pasar valuta asing Rusia.
Jadi, jika pada paruh pertama bulan Oktober nilai tukar dolar di Bursa Moskow naik di atas 102 rubel untuk pertama kalinya dalam satu setengah tahun, maka saat ini angka tersebut sudah turun drastis dan berfluktuasi sekitar 93 rubel.
Demikian kabar dari Vladimir Putin Menilai secara Positif Situasi Perekonomian Rusia.***