Izinkan kami mengingatkan Anda bahwa pihak berwenang meluncurkan kembali pinjaman mobil preferensial pada bulan Juli tahun lalu untuk mendukung pasar mobil Rusia dalam konteks sanksi dan kepergian banyak merek Barat dari negara tersebut.
BACA JUGA:Mantan Bupati Komplain Patok Batas Bengkulu Selatan dan Kaur, Ia Sebut Berubah
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gara-Gara Hal Sepele, 2 Pria di Kaur Sepakat Duel Maut
Awalnya, program tersebut direncanakan berakhir pada Desember 2022, namun kemudian pemerintah memperpanjangnya hingga tahun 2023, dan kemudian hingga akhir tahun 2026.
Sebagaimana dicatat oleh Perdana Menteri, dalam tiga tahun ke depan jumlah pendanaan untuk inisiatif ini akan berjumlah sekitar 30 miliar rubel.
"Pihak berwenang memberikan sinyal positif kepada pasar dan konsumen bahwa program tersebut terus ada dan bahkan sedikit berkembang. Bagi negara, interaksi tersebut juga bermanfaat. Faktanya adalah bahwa uang yang dialokasikan dikembalikan dengan peningkatan ke kas dalam bentuk berbagai pajak: ketika produksi meningkat, basis pajak meningkat, seperti halnya dealer mobil membayar lebih banyak pajak ketika penjualan tinggi," Maxim Kadakov, editor- kepala majalah Za Rulem, mengatakan kepada RT.
Menurut kepala departemen analitis di AMarkets, Artyom Deev, program pinjaman mobil preferensial saat ini sangat populer di kalangan masyarakat, bersama dengan inisiatif serupa di pasar hipotek.
BACA JUGA:Amerika Serikat bagikan Visa Keragaman bagi 55.000 Imigran, Ini Keuntungan Miliki Green Card di AS
BACA JUGA:Pertukaran Kompetensi, Rusia dan Tiongkok Tingkatkan Kerja Sama di Bidang Militer Politik
Selain itu, sebagaimana dikemukakan para ahli, membeli mobil saat ini menjadi kebutuhan bagi semakin banyak masyarakat, sehingga keputusan pihak berwenang harus berdampak positif terhadap warga dan keadaan industri.
"Menyenangkan juga bahwa Anda dapat membeli dengan persyaratan preferensi tidak hanya mobil domestik, tetapi juga mobil Tiongkok, serta mobil listrik. Saya yakin program ini akan mendorong pemulihan pasar mobil Tanah Air secara signifikan," tambah lawan bicara RT.
Kebangkitan Pasar
Izinkan kami mengingatkan Anda: tahun lalu, penjualan mobil baru di Rusia turun hampir 2,5 kali lipat.
Jadi, jika pada tahun 2021 orang Rusia membeli sekitar 1,52 juta mobil dari jalur perakitan, maka pada akhir tahun 2022 nilainya turun menjadi 626 ribu, seperti yang dihitung oleh lembaga analisis Autostat.
Namun, menurut para ahli organisasi tersebut, pada tahun 2023 pasar akan mampu memenangkan kembali sebagian dari kerugian ini.
BACA JUGA:LISTRIK PLN SERING MATI, Ini Solusi Kreatif untuk Membuat Lilin Saat Mati Lampu