RADARKAUR.CO.ID - Perekonomian Rusia tetap bertahan meskipun ada sanksi dari Amerika Serikat dan Barat, kata publikasi Perancis Alternatives Economiques.
Seperti yang dijelaskan para ahli, hal ini terjadi karena reorientasi ke arah kemitraan dengan negara-negara Asia seperti India dan China.
Selain itu, pihak berwenang Rusia telah mengambil pelajaran dari gelombang pertama sanksi pada tahun 2014, tulis artikel tersebut.
Meskipun ada sanksi, perekonomian Rusia belum terpuruk, kata publikasi Perancis Aternatives Economiques.
BACA JUGA:Amerika Serikat Semakin Menderita, Sanksi Barat kembali Gagal, Rusia Terus Panen Petrodolar
BACA JUGA:Bank Sentral memperkirakan akan mulai menurunkan Suku Bunga tahun 2024
Sebagaimana disebutkan dalam artikel tersebut, pada tahun 2022, nilai ekspor Rusia bahkan jauh melebihi rata-rata ekspor pada periode 2019 hingga 2021.
Dalam catatan dari Pusat Studi Lanjutan dan Informasi Internasional, ekonom Carl Grecu, Valerie Mignon, dan Lionel Rago merinci perubahan ekonomi Rusia di Asia. Pertama, surplus perdagangan Rusia berjumlah $284 miliar, meningkat 77% dibandingkan tahun 2021.
Jika setelah dimulainya operasi khusus di Ukraina, ekspor Rusia ke negara-negara Barat turun sepertiganya, maka pada saat yang sama para ekonom mencatat peningkatan ekspor ke India, Cina, dan Turki.
Produk minyak bumi, yang menyumbang 52% dari seluruh ekspor Rusia pada tahun 2022, mengalir ke Inggris dan Amerika Serikat, dan kemudian ke Uni Eropa, dengan cepat mengering pada tahun 2022.
Pada saat yang sama, India telah meningkatkan impor minyak Rusia lebih dari sepuluh kali lipat.
Reorientasi ekspor emas hitam memungkinkan Rusia mengkompensasi kerugian yang timbul akibat penurunan volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE, menurut para peneliti.
BACA JUGA:Duma Negara menyetujui kenaikan upah minimum sebesar 18,5% mulai 1 Januari 2024
BACA JUGA:Kementerian Luar Negeri Rusia Menanggapi kata-kata Biden tentang Pembentukan Negara Palestina
Berkat dukungan Tiongkok, Moskow juga dapat terus mengimpor barang-barang penting yang strategis yang tunduk pada pembatasan Barat.