Skandal Besar Presiden AS 25 Tahun lalu, DPR AS Memakzulkan Bill Clinton pasca Pengakuan Monica Lewinsky
WASHINGTON, RADARKAUR.CO.ID - Pada tanggal 19 Desember 1998, setelah perdebatan berjam-jam, majelis rendah Kongres AS menyetujui dua pasal pemakzulan terhadap Presiden Bill Clinton.
Dia didakwa membuat pernyataan palsu di bawah sumpah dan menghalangi keadilan. Alasan peluncuran prosedur tersebut adalah skandal seks yang melibatkan Clinton dan mantan staf Gedung Putih Monica Lewinsky.
Senat gagal memperoleh jumlah suara yang diperlukan untuk mengumumkan pemakzulan. Namun, menurut para ahli, episode ini menyebabkan kerusakan serius pada institusi kepresidenan Amerika dan selamanya mengubah sifat perjuangan politik di Amerika.
25 tahun yang lalu, Dewan Perwakilan Rakyat AS memutuskan untuk menghukum dua dari empat pasal pemakzulan terhadap presiden ke-42 negara itu, Bill Clinton dari Partai Demokrat.
Dia didakwa membuat pernyataan palsu di bawah sumpah kepada dewan juri federal dan menghalangi keadilan.
Dengan demikian, Clinton menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang dimakzulkan.
Andrew Johnson adalah orang pertama yang menjalani prosedur ini pada tahun 1868, dan Richard Nixon sendiri mengundurkan diri karena skandal Watergate pada tahun 1974, karena takut akan pemakzulan.
Alasan persidangan terhadap Bill Clinton adalah skandal seks yang dipublikasikan yang melibatkan kepala negara dan mantan staf Gedung Putih Monica Lewinsky.
Hubungan Cinta di Tempat Kerja
Pada bulan Juni 1995, Monica Lewinsky yang berusia 21 tahun, setelah lulus dari universitas, magang di kantor kepala staf Gedung Putih atas rekomendasi seorang teman keluarga, pengusaha Walter Kaye, yang dikenal karena sumbangannya yang besar ke AS. Partai demokrat.
Menurut ingatan rekan kerja dan kenalannya, Lewinsky adalah gadis yang menarik, namun gelisah dan terlalu romantis.
Mantan rekan-rekannya di kelompok magang Gedung Putih mencatat dalam wawancara mereka dengan media Amerika bahwa dia sering menghabiskan waktu di koridor dan ruangan di sekitar Oval Office (tempat kerja bersejarah para pemimpin Amerika) dan berusaha menerima tugas dari manajer yang memungkinkan dia untuk menjadi karyawan magang di hadapan presiden.