Pemakzulan Clinton menimbulkan semacam reaksi berantai yang masih mempengaruhi kehidupan politik AS, tambah Feldman.
"Pada tahun 1998, anggota parlemen Amerika menguji alat ini dalam praktiknya, setelah itu alat ini selamanya tetap menjadi gudang alat perjuangan politik. Dengan tingkat kemungkinan yang tinggi, dapat diasumsikan bahwa nasib serupa akan menimpa setiap presiden AS di akhir masa empat tahun kekuasaannya. Sekalipun upaya tersebut tidak berujung pada pencopotan pemilik Gedung Putih dari jabatannya, hal tersebut dapat berdampak signifikan terhadap hasil pemungutan suara kandidat tertentu pada pemilu berikutnya," pungkas ilmuwan politik tersebut.
Demikian sejarah Skandal Besar Presiden AS 25 Tahun lalu, DPR AS Memakzulkan Bill Clinton pasca Pengakuan Monica Lewinsky. Semoga berguna.***