RADARKAUR.CO.ID - Bank Bumi Arta Menunjukkan Kesetiaan pada Keberlanjutan dengan Menanam 500 Bibit Mangrove di Pantai Indah Kapuk.
Bank Bumi Arta, selaras dengan komitmennya dalam perbankan berkelanjutan, bekerja sama dengan LindungiHutan untuk menanam 500 bibit mangrove di situs Ekowisata Mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada tanggal 19 Desember 2023.
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya signifikan Bank Bumi Arta (BBA) menuju perlindungan dan pelestarian lingkungan, khususnya melalui aktivitas penghijauan.
Bersama LindungiHutan, BBA meluncurkan kampanye “Aksi Nyata BBA untuk Keberlanjutan Alam”, berhasil menanam 500 pohon mangrove di situs Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk pada tanggal 19 Desember 2023.
BACA JUGA:Peluncuran Produk Trading Micro 0,01 Lot oleh TPFx Indonesia, Deposit Dimulai dari 100 Ribu
Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan di area tersebut.
Lyvinia Sari, Sekretaris Perusahaan Bank Bumi Arta, menekankan komitmen bank untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.
Beliau menyoroti pentingnya aksi ini dalam meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan, memberikan manfaat bagi perusahaan, karyawan, komunitas lokal, dan masyarakat sekitar.
Acara penanaman mangrove, yang dihadiri oleh Direktur Utama Bank Bumi Arta Wikan Aryono, Lyvinia Sari, dan berbagai perwakilan karyawan PT. Bank Bumi Arta Tbk, diadakan pada tanggal 19 Desember 2023, di PIK.
Acara ini juga melibatkan kerja sama dengan Kelompok Tani Hutan Flora Mangrove yang didukung oleh Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta.
Situs Ekowisata Mangrove di Pantai Indah Kapuk memainkan peran penting dalam memerangi abrasi pantai, banjir rob, dan emisi karbon, yang merupakan ancaman lingkungan bagi Jakarta Utara.
Hutan mangrove ini berfungsi sebagai fasilitas edukasi dan wisata, dengan beragam spesies mangrove dan monyet ekor panjang.
Namun, Situs Ekowisata Mangrove di PIK menghadapi tantangan dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan akibat konversi lahan untuk pemukiman, pusat bisnis, dan lainnya, seringkali mengabaikan kondisi mangrove di area tersebut.
Lyvinia Sari menunjukkan berbagai tantangan yang kita hadapi, seperti perubahan iklim dan polusi udara, yang menjadi perhatian utama bagi masyarakat Indonesia. Beliau mencatat manfaat signifikan penanaman mangrove, khususnya dalam menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar.