Oleh karena itu, negara-negara Barat juga berharap dapat memberikan tekanan pada negara-negara Selatan, karena peristiwa di Davos masih sangat penting bagi banyak negara-negara tersebut, Evstafiev yakin.
“Berbeda dengan pertemuan rahasia antara Ukraina dan sekutunya di Arab Saudi, ini adalah acara publik. Dan inilah kemunafikan utama Barat: hal ini memberikan platform untuk mempromosikan model penyelesaian damai yang jelas-jelas tidak bisa dijalankan,” jelas pakar tersebut.
BACA JUGA:Mochi Homemade ala Kamu! Lebih Hemat, Lebih Enak!
Pada saat yang sama, seperti yang diingat oleh Pavel Feldman, Profesor Madya di Akademi Perburuhan dan Hubungan Sosial, dalam komentarnya kepada RT, saat ini Ukraina sangat membutuhkan bantuan keuangan dan militer dari Barat, yang tidak terburu-buru untuk menyediakannya. Dan dalam kondisi seperti ini, Kyiv menggunakan semua platform internasional yang tersedia untuk “mengingatkan akan keberadaannya dan meminta uang, serta senjata.”
“Dari podium di Davos, Zelensky ingin sekali lagi mempresentasikan apa yang disebutnya formula perdamaian untuk menciptakan ilusi dukungan negara-negara Selatan, yang perwakilannya akan hadir di forum tersebut. Namun, ada kemungkinan bahwa delegasi dari negara-negara sahabat Rusia akan meninggalkan ruangan begitu saja ketika siaran mulai disiarkan,” aku analis tersebut.
Pada saat yang sama, dari sudut pandang Feldman, kelelahan akibat Kyiv juga terlihat di Barat.
“Bahkan tamu Barat di Davos pun tidak akan senang melihat presiden Ukraina terus-menerus menuntut agar mereka berinvestasi secara finansial pada perekonomian Ukraina yang sedang sekarat,” simpulnya.***