Mengurai Stigma Kripto, Investasi Aman dengan Potensi Besar, Berikut Cara Menghindari Penipuan!
RADARKAUR.CO.ID - Di zaman yang serba digital, kata "kripto" telah menjadi semakin umum. Dengan teknologi blockchain sebagai fondasinya, dipercaya dapat merevolusi beragam sektor, dari keuangan hingga logistik.
Meski begitu, banyak orang masih ragu untuk terlibat dalam dunia kripto karena stigma yang menganggapnya sebagai sektor yang penuh risiko dan penipuan.
Stigma ini tidak terbentuk tanpa alasan. Memang ada beberapa insiden penipuan dan peretasan yang terjadi di platform kripto.
BACA JUGA:Artificial Intelligence, Memperciut Lapangan Pekerjaan dan Hilangnya Sentuhan Nilai Kemanusiaan
Hal ini bisa dimaklumi mengingat industri ini masih baru dan terus berkembang. Namun, mengatakan bahwa seluruh industri kripto berbahaya adalah sebuah kesalahpahaman.
Saat ini, industri kripto sudah berkembang pesat dengan ekosistem yang terus matang.
Sudah ada bursa kripto yang diatur perundang-undangan, lembaga kliring dan kustodian yang menjamin keamanan aset kripto, serta komite aset kripto yang dibentuk untuk melindungi konsumen.
Tak ketinggalan, regulasi yang memberikan keamanan hukum untuk para investor pun telah mulai diberlakukan.
BACA JUGA:Bakal Calon Bupati dan Wabup Kaur Diisi Birokrat, Mantan Bupati, Polisi hingga Pengusaha, Simak!
BACA JUGA:Eratani dan BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi Meningkatkan Keamanan dan Kesejahteraan Petani Indonesia
Yudhono Rawis, CEO Tokocrypto, angkat bicara untuk meluruskan pandangan negatif yang sering muncul terkait kripto.
Beliau menegaskan bahwa industri kripto tidak hanya sekedar arena spekulasi dan pencarian keuntungan. Di baliknya, teknologi blockchain memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan inklusi keuangan.
"Industri kripto tidak hanya tentang trading atau pencarian keuntungan. Teknologi blockchain yang menjadi dasarnya sangat revolusioner dan dapat diaplikasikan di berbagai sektor. Teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan inklusi keuangan," kata Yudho.