Karena perubahan secara serentak 8 orang pelaku itu untuk membantah keterlibatan 3 pelaku yang menjadi buronan saat ini.
BACA JUGA:Soal Merger XL Axiata dan Smartfren, Ini Kata Managing Director Sinar Mas Ferry Salman
"Pasti ada pengaruh oknum yang sangat kuat di kepolisian daerah Jawa Barat. Karena perubahaan itu dilakukan serentak oleh 8 pelaku," terang Hotman kepada awak media.
"Perubahaan secara bersamaan, ada apa? kita ahli hukum tau, bahkan orang awam tahu, kalau ramai-ramai mengakui dan mencabut keterangan tentang keterlibatan 3 pelaku yang buron itu pasti aneh," katanya.
Untuk itu ia mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus melakukan penyelidikan ulang terhadap kasus ini.
Hotman juga meminta agar Kapolri memerintahkan dilakukan pengamanan terhadap BAP 8 pelaku serta menyatakan bahwa 3 pelaku terlibat dalam kasus pembunuhan.
BACA JUGA:Kecelakaan Saat Pulang Mengajar, Kaki Guru PPPK di Kaur Ini Diamputasi, Butuh Kepedulian!
BACA JUGA:ETF Kripto Pertama di Indonesia, Peluang Baru Membangun Kekayaan lewat DeFi, Simak!
Kasus pembunuhan terhadap sepasang kekasih Vina dan Eki yang sudah mulai terlupakan itu Kembali mencuat setelah rencana pembuatan film Vina: Sebelum 7 Hari.
Bahkan viralnya Vina: Sebelum 7 Hari yang sudah mulai tayang di bioskop membuat perhatian masyarakat pada kasus 8 tahun silam itu semakin tajam.
Mengingat penanganan kasus tersebut terkesan masih penuh kontroversi, terutama dengan menghilangnya 3 pelaku yang disebut-sebut dalam 8 BAP. Polisi menyatakan bahwa kasus ini belum ditutup.
Kepolisian menyebutkan masih memburu 3 pelaku tersebut. Kasus yang semua ditangani oleh Polres Cirebon ini ditarik oleh Polda Jawa Barat. Bahkan Bareskrim sempat mengirimkan tim untuk memantau langsung.
BACA JUGA:Susu Kambing Etamilku, Solusi Alami untuk Masalah Pernafasan dan Persendian