Untuk mendapatkan data itu, IWG telah melakukan survei kepada lebih dari 1.000 pekerja hybrid di dunia.
BACA JUGA:Masjid Darul Muttaqin Berdiri Megah, Masjid Lama Dibongkar, Kades, Kapolsek dan Warga Gotong Royong
IWG bahkan menemukan tiga dari lima pekerja atau 57 persen ingin mengambil cuti kerja dalam satu tahun terakhir.
Kemudian mereka memperpanjang masa liburan dengan bekerja sambil liburan dari luar negeri.
"Kami telah melihat bahwa karyawan di seluruh dunia sangat menghargai kesempatan untuk memperpanjang liburan mereka dengan workcation dan sebagai imbalannya, pemberi kerja juga mendapatkan manfaatnya, dengan tim yang sangat terlibat, bahagia, dan produktif," ujar Rogers.
Penelitian IWG juga menemukan bahwa kecepatan broadband adalah faktor paling penting bagi para digital nomad.
BACA JUGA:Model Rumah Sederhana Disukai Gen Z, Estetik Sekaligus Hunian Fungsional
BACA JUGA:Caleg Terpilih Wajib Laporkan LHKPN Sebelum Dilantik, Jika Tidak Akibatnya Fatal!
Faktor ini melebihi biaya hidup dan cuaca.
Kemunculan sistem kerja hybrid telah memungkinkan pekerja untuk bekerja sambil liburan dari mana pun mereka berada.
Pekerja tetap bisa menjadi paling produktif, bahkan jika itu dilakukan dari luar negeri.
"Hal ini dimungkinkan oleh teknologi cloud, yang membutuhkan koneksi internet yang andal dan berkualitas tinggi," lanjutnya.
BACA JUGA:Peluang Duet Jens Raven dan Arkhan Kaka pada Line-Up Semifinal Piala AFF U19 Pilihan Indra Sjafri
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Tanjung Harapan Berdayakan Tenaga Kerja Wanita
Menurut survei tersebut, Singapura mendapat skor tertinggi untuk kecepatan broadband (9), diikuti oleh New York (8,5) dan Hong Kong (8).