Akibat kekalahan ini, Maka Jepang terpaksa menyerahkan wilayah bekas jajahan kepada pemenang yakni Sekutu.
BACA JUGA:Koalisi PKS-PKB Pastikan Dani Hamdani - Sukatno Berlayar di Pilwakot Bengkulu 2024
BACA JUGA:Sudah Prediksi Kans Medali Emas Olimpiade, Anindya Bakrie Keliling ke Media-Media
Belanda yang saat ini membonceng Sekutu berkeinginan untuk menguasai Indonesia lagi.
Sehingga Laksamana Maeda menyarankan supaya pihak Indonesia secepatnya memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia.
Laksamana Maeda kemudian mempersilakan Sukarno, Muhammad Hatta dan Achmad Soebardjo menjumpai Gunseikan (Kepala Pemerintah Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto.
Agar dapat membahas upaya tindak lanjut yang akan dilakukan.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Api Muncul dari Rumah Warga di Kaur Selatan
BACA JUGA:Nama 18 Paskibraka Putri 'Dipaksa' Buka Jilbab Ketika Pengukuhan di IKN,
Akan tetapi saat tiba di Markas Gunseikan di kawasan Gambir, Jenderal Nishimura yang mewakili Gunseikan mewakili Kekaisaran Jepang melarang segala bentuk upaya perubahan situasi.
Jenderal Nishimura memutuskan bahwa semua Tindakan yang akan dilakukan harus menunggu Sekutu datang dan mengambil alih kekuasaan.
Atas jawaban Jenderal Nishimura itu, maka 3 tokoh Indonesia itu sepakat bahwa Kekaisaran Jepang tidak mungkin diharapkan untuk meraih kemerdekaan.
Indonesia kemudian memutuskan untuk merancang kemerdekaan secepatnya.
BACA JUGA:Jika Gempa Megathrust Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, Ini yang Bakal Terjadi di Indonesia
BACA JUGA:Nama 18 Paskibraka Putri 'Dipaksa' Buka Jilbab Ketika Pengukuhan di IKN,
Pada saat itu, Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang berada di Hotel Des Indes kemudian dikawal oleh Sukarni dan kawan-kawan untuk ke rumah Maeda.