Laksamana Maeda, Sosok Perwira AL Jepang yang Bantu Kemerdekaan RI, Diberhentikan dan jadi Rakyat Biasa

Sabtu 17-08-2024,11:22 WIB
Reporter : Muhammad Isnaini
Editor : Muhammad Isnaini

"Sebagai Perwira Angkatan Laut Jepang tentu tidak diizinkan karena titah Kaisar Hirohito, Indonesia tidak bisa merdeka,".

"Namun secara pribadi, beliau menyanggupi rumahnya sebagai perumusan naskah proklamasi," kata Jaka Perbawa selaku Kurator Museum Perumusan Naskah Proklamasi kepada wartawan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol No.1, Menteng, Jakarta, Sabtu 17 Agustus 2024.

Berkat izin dari Maeda, rumahnya menjadi tempat bagi para pejuang dalam merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:Realisasi Penyaluran Dana Desa di Provinsi Bengkulu Tembus Rp751,23 Miliar, Kabupaten Kaur Urutan Berapa?

BACA JUGA:Nilai Kontrak DAK fisik se-Provinsi Bengkulu Mencapai Rp1,02 Triliun, Simak Rinciannya

Genap 6 jam waktu bergulir, naskah proklamasi siap dikumandangkan pada Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.

Ujung Karir Laksamana Maeda

Akan tetapi, nasib Laksamana Maeda tidak berjalan mulus.

Setelah berita kemerdekaan Indonesia tersebar luas. Laksamana Maeda menjadi incaran para tentara sekutu.

"Beliau diincar oleh tentara sekutu, diinterogasi oleh tentara Inggris karena menjadi penyebab lahirnya bangsa Indonesia," tutur Jaka.

BACA JUGA:Penyaluran dana BOS di Provinsi Bengkulu Capai Rp245,34 miliar, Ini Rincian per Kabupaten Kota

BACA JUGA:Realisasi Belanja Negara di Provinsi Bengkulu capai Rp9,62 triliun

Setelah pulang ke Jepang, Maeda masih belum bisa menghirup nafas lega.

Ia dipanggil menghadap Mahkamah Militer Jepang. Mahmil Jepang memutuskan memberhentikan Laksamana Maeda dari Angkatan laut.

"Hingga akhirnya mundur dari Angkatan Laut menjadi warga biasa," jelasnya.

Meski sempat menjadi incaran hingga disidang negaranya sendiri, Maeda mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Indonesia.

Kategori :