Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Harga Bitcoin: Beli atau Tahan?

Selasa 08-10-2024,18:29 WIB
Reporter : Bening Gita Pramesti
Editor : Muhammad Isnaini

BENGKULU, RADARKAUR.CO.ID - Ketegangan geopolitik, termasuk konflik Timur Tengah, sering kali memengaruhi pasar keuangan, dan Bitcoin tidak terkecuali.

Meskipun Bitcoin beroperasi sebagai aset digital yang terdesentralisasi, Analisis terkini menunjukkan bahwa konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung dapat memengaruhi nilai Bitcoin.

Menurut laporan Standard Chartered, Bitcoin mungkin turun di bawah $60.000 sebelum akhir pekan.

Namun, potensi penurunan ini dapat memberikan peluang bagi investor untuk membeli dengan harga yang lebih rendah.

BACA JUGA:Bitcoin Melonjak Usai The Fed Pangkas Suku Bunga, Dampak ke Kripto

BACA JUGA:Transaksi Kripto di Indonesia Melonjak, Dipimpin oleh PEPE dan Bitcoin

Yang menawarkan peluang untuk memasuki pasar.

Meskipun Bitcoin secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi.

Seperti de-dolarisasi atau krisis perbankan.

Bitcoin tidak memberikan perlindungan sepenuhnya dari risiko geopolitik.

BACA JUGA:Menilik Prospek Bitcoin di Bulan Agustus, Naik atau Turun?

BACA JUGA:ETF Ethereum Diperdagangkan, Potensi Kenaikan Bitcoin?

Geoff Kendrick, kepala penelitian aset digital global di Standard Chartered, telah menunjukkan bahwa, tidak seperti emas, Bitcoin mungkin tidak berfungsi sebagai tempat berlindung yang aman selama masa pergolakan geopolitik.

Laporan tersebut juga menyoroti bahwa meskipun Bitcoin mungkin mengalami penurunan jangka pendek, sentimen pasar secara keseluruhan tetap optimis.

Minat investor terhadap opsi Bitcoin yang jatuh tempo pada bulan Desember dengan harga kesepakatan $80.000 menunjukkan keyakinan terhadap pertumbuhannya di masa mendatang, bahkan di tengah ketidakpastian saat ini.

Kategori :