Menurutnya, hal ini menegaskan peran penting Indonesia sebagai bridge builder atau jembatan antara negara berkembang dan negara maju.
BACA JUGA:Cerpen: Si Budi Kecil Diantara Meriah Pesta 20 Oktober
"Bulan depan Bapak Presiden akan ikuti KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Sementara saya juga diundang menghadiri pertemuan Tingkat Menlu kelompok negara maju G7 expanded session di Fiuggi, Italia, " ungkapnya.
Disampaikan oleh Sugiono bahwa selama di Kazan, Rusia, Ia melakukan pertemuan bilateral utamanya dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov sebagai tuan rumah.
Dan negara mitra sahabat lain, yakni Sekjen PLO Palestina, Menlu RRT, India, Thailand, Menteri Ekonomi Malaysia dan Presiden New Development Bank.
Selain itu, Sugiono juga melakukan pembicaraan perkenalan via telepon dengan Menlu Singapura dan Kamboja.
BACA JUGA:Rumah Pintar: Hunian Aman dan Ramah Lingkungan
Sementara itu, analis mengatakan bahwa keinginan 13 negara baru untuk menjadi mitra BRICS adalah karena kemungkinan besar ingin mendiversifikasi perdagangan dan hubungan luar negeri.
Dalam sebuah posting @BRICSInfo di X mengatakan bahwa 13 negara telah ditambahkan ke dalam aliansi ini sebagai negara mitra.
Adapun sembilan negara lainnya adalah Aljazair, Belarusia, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Kazakhstan, Nigeria, Turki, Uganda, dan Uzbekistan.
13 negara mitra Baru BRICS termasuk Indonesia bukan anggota penuh dari kelompok ini.
BACA JUGA:Bupati Kaur Pimpin Pemusnahan 8 Ton Obat dan Alkes Kedaluwarsa di Dinas Kesehatan
BACA JUGA:Kejuaraan Tarkam di Kabupaten Kaur Dimulai, Simak Pesan Bupati Kaur Di Sini!!
BRICS awalnya didirikan pada 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China.