Juga untuk percepatan pemberdayaan masyarakat pengelola desa wisata dengan mengembangkan kekuatan potensi SDM agar mampu mengembangkan pengelolaannya menjadi desa wisata maju dan mandiri.
“Serta memberikan gambaran dampak positif dari sektor kepariwisataan terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat utamanya di desa wisata,” ujarnya.
BACA JUGA:BIKIN HERAN! STY Ternyata Tak Target Juara Piala AFF 2024, Tapi Turnamen ini
BACA JUGA:Perayaan Diwali Besar-besaran yang Diselenggarakan oleh Kedutaan Besar India di Jakarta
Kegiatan Penguatan SDM Sertifikasi Tour Guide Destinasi Wisata bertema Hospitality Excellence For Quality Tourism, diikuti oleh 25 (dua puluh) orang peserta, yang terdiri dari unsur pengelola desa wisata dan kelompok sadar wisata dari Kabupaten Tulungagung.
Perwakilan dari Bank Indonesia, Setiyo Hadi mengatakan, sektor pariwisata nantinya harus sejalan dengan arah kebijakan dari Prabowo selaku pemimpin negara.
Pun harus inline dengan jajaran menteri terkait dan pelaku industri yang membawahinya.
"Di beberapa kesempatan kita bisa melihat, bagaimana bapak Prabowo menegaskan betapa pariwisata adalah sektor prioritas. Bahwa komitmen Prabowo-Gibran adalah melanjutkan apa yang sudah dijalankan oleh bapak Jokowi setelah ini terkait program-program pariwisata. Malah nanti akan diperluas termasuk pengembangan SDM pelaku wisata dengan Sertifikasi wisata," ujarnya dalam sesi diskusi bersama.
BACA JUGA:Harga Emas Capai Rp41 juta, The Fed Batasi Kenaikan Lebih Lanjut
“Sedangkan untuk pengembangan obyek pariwisata, Tulungagung cukup memaksimalkan potensi pariwisata yang ada. Seperti gunung, pantai, perkebunan, hutan dan persawahan menjadi destinasi yang siap dikunjungi wisatawan,” terang Setiyo.
"Beberapa destinasi wisata harus bagus aksesnya, kecuali yang memang dikonsep adventure. Untuk akses ini, perlu dibangun infrastruktur pendukungnya. Seperti bandara dan pembangunan jalan menuju akses wisata oleh pemerintah daerah setempat,” tutupnya.