Pelajar Tatap Muka, Bus Sekolah Belum Operasi

Pelajar Tatap Muka, Bus Sekolah Belum Operasi

TANJUNG KEMUNING – Pelajar mulai masuk sekolah aktif sejak 1 September lalu. Namun, bagi siswa yang tidak memiliki kendaraan sendiri kerepotan untuk berangkat ke sekolah. Pasalnya, selama ini mereka dilayani bus sekolah gratis oleh pemerintah daerah. Akan tetapi, hingga hari kedua masuk sekolah normal, belum ada tanda-tanda bus kembali beroperasi untuk mengangkut siswa. Orang tua terpaksa ekstra keras antar jemput anaknya ke sekolah. “Harapan orang tua siswa, layanan bus sekolah dapat kembali berjalan sebagaimana biasanya. Sehingga, anak-anak tidak kerepotan ke sekolah,” keluh orang tua siswa SMPN 6 Kaur, Irham Munadi (43) asal Desa Padang Kedondong Kecamatan Tanjung Kemuning, Rabu (2/9). Dikatakan Irham Munadi, bus sekolah sangat membantu orang tua terhadap anak-anak. Khususnya, bagi pelajar tingkat SMP dan SMA. Apalagi, bagi anak yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Bantuan layanan bus sekolah bukan hanya membantu aka tetapi sangat meringankan beban orang tua. Setidaknya, mengurangi beban biaya ongkos pulang dan pergi ke sekolah. Bus sekolah gratis selama ini memberi manfaat luar biasa bagi siswa dan orang tua. Maka dari itu, diharapkan dalam waktu dekat ini Dinas Perhubungan kembali mengoperasikan bis sekolah. “Sangat membantu, bus sekolah mengurangi beban biaya anak-anak menuntut ilmu demi masa depan mereka. Selaku orang tua yang memiliki ekonomi kecil berharap agar bus dapat kembali menjalankan layanan antar jemput sekolah gratis,” pungkasnya. Siswa Terpaksa Jalan Kaki Sementara itu, bus sekolah yang biasa mengantar dan menjemput peserta didik SMPN 1 Kaur juga belum beroperasi. Akibatnya peserta didik SMPN 1 Kaur terpaksa harus berjalan kaki menuju sekolah yang berada kurang lebih 3 KM dari Lapangan Merdeka Bintuhan. “Hingga hari kedua dalam pembelajaran tatap muka di era ‘Normal Baru’ bus sekolah yang menuju sekolah kami belum juga beroperasi. Karenanya anak-anak yang tak memiliki kendaraan harus berjalan kaki kurang lebih 3 KM,” ujar Kepsek, Sayadi, S.Pd kepada RKa. Kepsek mengatakan, menurutnya untuk masalah jarak tempuh bukan lah menjadi pertimbangan utama. Karena dengan itu bisa menjadi alternative olahraga untuk peserta didiknya. Namun dengan kondisi masih ada beberapa titik semak belukar dijalur menuju sekolah. membuat kekhawatiran terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, terlebih lagi untuk pelajar perempuan. Menjadi alasan dirinya dan pihak sekolah mengharapkan beroperasinya kembali bus sekolah. “Kalau untuk jarak itu bukan jadi masalah anggap saja itu olahraga. Tapi beberapa titik jalan yang kondisinya masih semak belukar dan sepi membuat kami pihak sekolah khawatir, khususnya untuk pelajar perempuan. Karenanya kami sekolah berharap Bus sekolah dapat segera beroperasi,” harap Kepsek. Saat dikonfirmasi Radar Kaur, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Kaur, Widarlansyah, S. IP mengatakan, untuk saat ini pihaknya masih saat ini masih menunggu petunjuk dari atasan. Jika sudah ada perintah, seluruh kendaraan roda empat maupun enam sudah siap dioperasikan. ''Untuk kendaraan bus sekolah hingga saat ini memang belum ada yang beroperasi. Belum bisa dipastikan kapan akan dimulai operasinya, karena belum ada perintah dari Kepala Dinas. Kalau masalah kendaraan, semuanya sudah siap," ujarnya. (yie/xst/roh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: