Olah Kelapa dan Rumput Laut Bernilai Ekonomi Tinggi
BINTUHAN- Hari terakhir Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Program Pencontohan Desa Wisata oleh Persatuan Warga Kaur (PWK) Jabodetabek, Rabu (16/9). Anggota TP Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pengubaian Kecamatan Kaur Selatan (KS) mengikuti praktek pengolahan kelapa dan rumput laut menjadi produk konsumsi yang bernilai ekomoni tinggi. Melalui pengolahan sedernana yang dapat dilakukan dengan peralatan rumahan. Buah Kelapa diolah menjadi 4 jenis produk makanan. Komoditi pertanian yang selama ini hanya dimanfaatkan untuk santan tersebut. Diolah menjadi kecap, selai, keripik, dan juga permen. Sedangkan Rumput Laut diolah menjadi keripik dan dodol. "Selama ini dua komidi yang banyak kita temui di di Kabupaten Kaur ini. Pemanfaatannya belum maksimal seperti kelapa yang hanya diambil santannya. Atau rumput laut yang hanya dijadikan lalapan. Padahal melalui pengolahan sederana keduanya bisa menjadi produk dengan nilai ekonomi tinggi. Jadi dihari kedua Diklat ini ibu-ibu PKK di Desa Pengubaian melakukan praktek pengolahan kedua jenis bahan dasar ini," papar Ketua Umum PWK Jabodetabek Iskandar Novianto, Ak. MSi. CA. CIPSAS didampingi Humas Diklat, Heri Rozali. Lalu Heri Rozali mengatakan, pengemasan sebuah produk makanan. Menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pemasarannya. Karenanya selain diajari teknik pengolahan bahan dasar. Peserta di Diklat juga diajarkan teknik pengepakan produk yang baik dan benar. Selain diedarkan melalui toko atau warung milik warga. Minimarket besar yang kini mulai banyak berdiri di Kabupaten Kaur. Dapat menjadi tempat pemasaran produk lokal tersebut. "Pengepakan atau pengemasan sebuah produk makanan itu penting karena menentukan awet tidaknya dan tentunya menambah daya tarik. Untuk pemasaran bisa dititip di warung. Lalu di minimarket-minarket besar itu, gak usah sebut nama ya. Kalau di Kota Jakarta, 10 persen dari produk yang mereka dijual adalah produk lokal. Jadi harapan kami hal ini terus dilanjutkan dan jangan takut dalam hal pemasaran," ungkap pria yang memprakarsai ekspor teh siap saji ke Negara Kuwait tersebut. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: