Hujan Deras, Dua Jalan Provinsi Amblas
PADANG GUCI HILIR - Hujan deras mengguyur kawasan Kecamatan Padang Guci Hilir (Pagulir), Rabu (21/10) pukul 20.00 WIB hingga Kamis dini hari (22/10). Akibatnya, jalan poros Kecamatan Pagulir milik Provinsi Bengkulu ini kembali jebol. Gerusan air sungai Padang Guci menghanyutkan lahan sekitarnya. Bahkan, badan jalan aspal hotmix nyaris putus tergerus air sungai. Hanya menyisahkan satu meter lagi, badan jalan benar-benar amblas tergerus air sungai. Padahal, jalan ini belum setahun usai diperbaiki oleh pemerintah. Namun, faktor alam yang kembali merenggut bangunan tersebut. "Akibat hujan deras ini, badan jalan milik provinsi nyaris putus kembali. Padahal, masyarakat sudah sangat terbantu untuk mengakses transportasi," ungkap Pjs Kades Ulak Agung, Hengki Tomi, SE, Kamis (22/10). Dikatakan Pjs Kades, guna menjaga agar jalan ini tidak putus dibutuhkan penahan air. Namun, membutuhkan anggaran yang sangat besar. Oleh karenanya, pemerintah desa akan menyampaikan laporan terkait kondisi jalan akibat alam. Jika jalan ini kembali putus maka akan menyulitkan warga mengakses jalan keluar desa khususnya melintasi jalur Desa Padang Leban Kecamatan Tanjung Kemuning. Warga terpaksa melalui jalur lama yakni Kecamatan Kaur Utara dan Kelam Tengah yang jarak tempuhnya lebih panjang. Air sungai Padang Guci memang sulit diprediksi setiapkali hujan deras. Luapan air bisa mengarah pada badan jalan maupun pemukiman penduduk. "Kekhawatiran warga saat hujan deras yakni terjadinya abrasi besar-besaran. Tahun sebelumnya menghanyutkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) dan memutus jalan poros. Kali ini, kondisi jalan kembali terancam jebol akibat hujan deraa," ungkap Hengki Tomi. Sementara itu, pengendara diimbau untuk berhati-hati ketika melintas di perbatasan Desa Pengurung dengan Desa Tanjung Baru Kecamatan Kinal. Hal tersebut lantaran kondisi jalan provinsi itu tergerus abrasi. Dengan kondisi langsung meluncur ke aliran sungai Kinal. Terdapat jurang setinggi 50 meter disisi jalan yang sangat membahayakan pengguna jalan. "Yang melintas mesti hati-hati. Ketinggiannya mencapai 50 meter dan langsung terjun ke aliran sungai yang dipenuhi batu," ujar Ilmanto, warga Desa Masria Baru Kecamatan Semidang Gumat, yang sedang melintas, Rabu (21/10). Dirinya berharap, jalur tersebut dapat segera diperbaiki. Karena bila tak segera ditangani dapat mengancam jiwa pengendara yang tidak berhati-hati. Terlebih lagi bagi orang yang tak mengenal kondisi jalur. "Saya hampir tiap hari melalui jalan ini. Jadi Insha Allah sudah hapal jalur. Tapi bagaimana kalau ada pengendara yang mengetahui kondisi jalan. Harapan kami jalur ini bisa segera diperbaiki," harapnya. (xst/yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: