Agar Tak Buat Cemas, Jangan Lupa Pamitan

Agar Tak Buat Cemas, Jangan Lupa Pamitan

LUAS - Camat Luas, Indera Jaya, S.Pd mengucapkan syukur, atas kabar baik, telah kembalinya salah satu warganya. Dimana sebelumnya, PD warga kecamatannya, dikabarkan hilang komunikasi selama beberapa hari, yang ternyata mengaku baru kembali dari pendakian. Ia mengingtkan, agar selalu meminta izin ketika akan melakukan perjalanan. "Alhamdulillah. Dia tak apa-apa. Ini jadi pelajaran untuk kita semua. Untuk anak agar selalu izin dengan orang tua ketika mau berpergian. Atau paling tidak pamit dengan tetangga atau orang terdekat," ungkap Indera Jaya, Minggu (28/3). Lanjutnya, kabar hilangnya komunikasi warga kecamatan, sontak membuat heboh warga Kecamatan Luas, bahkan masyarakat Kabupaten Kaur. Bahkan, kabar tersebut juga hangat dibicarakan di jagat maya. "Pasti heboh. Sebelum di Kota Bengkulu heboh, di Kabupaten Kaur khususnya Kecamatan Luas sudah heboh luar biasa. Karenanya sekali lagi saya berpesan, agar selalu izin kalau mau melakukan perjalanan," ujar Camat. Sebelumnya, karena merasa cemas lantaran anaknya, PD tak bisa dihubungi selama kurang lebih 2 hari. Sang ibu yang merasa gelisah lantaran putus kontak selama dua hari dengan anak gadisnya. Anak gadisnya itu saat ini menjadi mahasiswi di salah-satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Bengkulu. Gadis yang menamatkan pendidikan menengah atas pada tahun 2019 lalu. Ibunya lantas menghubungi keponakannya, yang juga mengenyam pendidikan tinggi di ibu kota Provinsi Bengkulu. Atas permintaan sang bibi, ponakan yang juga sepupu PD lantas menyambangi kontrakan sepupunya. Guna mengecek keadaan. "Setelah bibi kami menelpon karena merasa khawatir sepupu kami yang biasa aktif di sosmed. Tiba-tiba hilang kontak. Setelah kami cek kesana, kosan dalam keadaan terkunci. Karena takut ada apa-apa, lalu setelah kami dobrak memang dalam keadaan kosong. Lalu kami menanyakan apakah ada rekaman CCTV, rekamannya ada dan kami tonton," cerita ST pada RKa, Sabtu (27/3) via telpon. Berdasarkan tayangan CCTV, hari Rabu pagi (24/3) sekitar pukul 06.00 WIB, Nika dijemput oleh empat pria yang belum diketahui identitasnya, dimana 3 orang pria dengan perkiraan usia 23 tahun, salah satunya terlihat memiliki tato. Sedang satu orang lagi menunggu di dalam kendaraan. Dengan tergesa-gesa mereka pergi meninggalkan kontrakan. Bukan hanya nomor ponsel, hampir semua akun sosial milik korban tak aktif, sejak ia pergi bersama keempat orang tersebut. "Sempat lapor ke kantor polisi. Alhamdulillah sepupu kami tak apa-apa," ujar ST melalui sambungan telpon seluler, Minggu (28/3). "Rata-rata temannya dikenalkan dengan kami. Yang jemput dia itu kami gak kenal," lanjutnya. Ia bercerita, faktor lain yang membuat ia bersama keluarga merasa khawatir yakni, PDsekitar seminggu lalu pulang ke rumah orang tuanya. Saat itu ia bercerita ingin berhenti kuliah. Dengan alasan lelah dengan sulitnya pelajaran, dan takut kuliah hanya menghabiskan uang. Namun, setelah dirayu oleh keluarga, ia akhirnya mau melanjutkan pendidikan. Tak hanya membuat laporan kepada pihak kepolisian. Ia bersama keluarga serta dibantu mahasiswa asal Kabupaten Kaur terus menelusuri keberadaaan sepupunya. Kedua orang tuanya pun sudah datang ke Kota Bengkulu. Naik Gunung Keadaan mulai menemui titik terang, ketika gadis yang sempat dilaporkan hilang itu membuat klarifikasi lewat akun medsos. Ia mengatakan baru kembali dari pendakian di Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong. Mengaku bila selama disana tak mendapatkan sinyal. "Helo Gays. Yang ngabarin gue hilang itu gak hilang, tapi muncak di Bukit Kaba. Gak ada sinyal. Ini gue lagi dijalan pulang," ungkapnya dalam bahasa gaul mengklarifikasi lewat akun sosmednya. Sinyal Ada, tapi Susah Disisi lain, Muhammad Aang Sarifudin Ishak, SE (28) warga Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, yang merupakan mantan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu kepada RKa mengatakan, berdasarkan pengalaman ia dan rekan ketika aktif melakukan pendakian. Sinyal seluler bila menggunakan provider Telkomsel ditempat tersebut ada meski tak maksimal. "Sinyal ada, cuma suka hilang timbul. Itu kalau pakai Telkomsel, kalau pakai operator lain ya gak tahu. Ini berdasarkan pengalaman waktu dulu masih kuliah," ceritanya pada RKa. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: