Jalan Putus Total, Butuh Tanggap Darurat
PADANG GUCI HILIR - Jalan di Desa Ulak Agung Kecamatan Padang Guci Hilir (Pagulir) semakin parah tergerus air. Namun belum ada tindakan tangkap darurat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu. Padahal sudah ada dari DPRD Komisi III Provinsi Bengkulu mendatangi jalan dan menjanjikan tangkap darurat pembangunan jalan. Ketua BPD Ulak Agung Trisno kepada Radar Kaur, Kamis (1/4) menunggu janji anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang menyebutkan jalan akan dibangun dengan dana 3 M. Tetapi sampai saat ini tidak ada kepastian kapan diperbaiki jalan yang tergerus Air Sungai Padang Guci. "Jangan hanya janji belaka, buktikan kepada kebenaran janji kepada rakyat. Jalan sudah putus total, jika tidak segera ditindaklanjuti, persawahan di dekat jalanpun dimungkinkan akan termakan arus air," ujar Trisno. Lanjut Trisno, warga sangat berharap ada tangap darurat dari Dinas PUPR (PUPR) Provinsi Bengkulu. "Proposal sudah dimasukan, malahan sudah lebih dari 5 kali proposal diserahkan ke PUPR Provinsi Bengkulu. Bukan hanya itu proposal permohonan untuk tangap darurat juga sudah disampaikan ke Balai Sungai Sumatera VII Bengkulu, tetapi sampai saat ini tidak ada tanpak kalau akan dibangun," jelas Trisno. Sambung Trisno, survey dari PUPR Provinsi, dari Balai Sungai Sumatra VII sudah pernah. Bahkan Gubernur Bengkulu saat mau mencalonkan kembali juga sudah mendatangi jalan putus di Desa Ulak Agung ini. Entah mengapa tidak ada tidak lanjut dari survey mereka. "Jangan hanya janji janji politik saja, mereka yang bisa duduk di kursi empuk karena rakyat. Tolong bantu warga Padang Guci Hilir khususnya warga Ulak Agung menyelesaikan permasahan ini," harap Trisno. Ditambahkanya, sebelumnya jalan belum putus total, jika tidak segera diperbaiki kemungkinan besar perumahan warga akan menjadi dampak sungai Padang Guci. Terutama yang paling dekat dengan sungai adalah SD N 94 Kaur. Aset negara ini sebagai tempat anak-anak Ulak Agung, menuntut ilmu. Jarak bibir sungai dengan sekolah tidak lebih dari 10 meter, sedangkan perumahan warga setelah di ukur oleh Perangkat Desa kurang dari 100 meter. "Kalau pemakaman umum sudah habis total, untung masih sempat dipindahkan, tetapi yang tidak sempat dipindahkan sudah hanyut terbawa arus sungai Padan Guci. Ini menjadi pedoman pemimpin negara ini yang duduk dikursi empuk, jika mereka tidak percaya silahkan turun kelapangan lihat kondisi yang sebenarnya," tutup Trisno sebagai wakil warga Ulak Agung.(cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: