Implementasi PAK, Kepala Madrasah Dibina KPK

Implementasi PAK, Kepala Madrasah Dibina KPK

RADARKAUR.ID - Kepala MTsN 1 Kaur, Julita, M.Pd.I mengatakan, guna menciptakan lingkungan madrasah bersih dan anti terhadap korupsi. Pekan lalu, ia bersama kepala madrasah (Kamad) lain yang ada di Kabupaten Kaur, mengikuti Sosialisasi dan Edukasi Implementasi Pendidikan Anti Korupsi bagi Madrasah. Kegiatan yang dilangsungkan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama Provinsi Bengkulu ini, berkerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bertindak sebagai pemateri, Ketua Satgas Insersi Pendidikan Anti Korupsi Direktorat Jejaring Pendidikan KPK Rama Handoko. "Ya betul. Pekan lalu tepatnya tanggal 9 Apil. Kami kepala madrasah dan jajaran Kemenag Kaur mengikuti sosialisasi tentang implementasi Pendidikan Anti Korupsi bagi madrasah. Bekerjasama dengan KPK langsung. Pesertanya berasal dari se-Provinsi Bengkulu," kata Julita kepada RKa, Jumat (16/4). Julita bercerita, dalam materi yang disampaikan, pemateri mengatakan bahwa Pendidikan Anti Korupsi (PAK) adalah sebuah amanah kepada KPK. Dimana tugas dan fungsi KPK, yakni sebagai koordinasi, supervisi melakukan penyelidikan, penyidikan, dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan serta melakukan monitoring terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara. Gerakan ini sebenarnya, bukan cuma menjadi tugas KPK, namun juga tugas semua unsur. Hal tersebut mengharuskan KPK berkolaborasi dengan semua lembaga yang punya tugas pendidikan, seperti Kemenag. Untuk membangun generasi Indonesia yang malu untuk korupsi. Untuk mewujudkan itu, dimulai dari pendidikan karakter anak-anak. Ada tiga kunci sukses Implementasi pendidikan Anti Korupsi Bagi anak-anak di Madrasah. Yakni anak-anak sejak dini mesti ditanamkan kejujuran, disiplin dan tanggung jawab. ‘’Karena pada hakikatnya, Pendidikan Antikorupsi merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan bangsa. Siapa mereka, yakni anak-anak selaku generasi penerus bangsa. juga melalui pendidikan karakter disemua pusat pendidikan yakni keluarga, masyarakat sebagai lokomotif,’’ ungkap Kepala MTsN 1 Kaur. ‘’Kurang cerdas diperbaiki dengan belajar. Kurang cakep dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki. Bagaimana harus diperbaiki, ini tugas kita bersama-sama, sehingga generasi bangsa kita akan menjadi berintegritas,’’ imbuh Julita. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: