Guru Harus Mewakafkan Diri untuk Ilmu

Guru Harus Mewakafkan Diri untuk Ilmu

BOGOR – Mengajar adalah pekerjaan hati dan seorang guru seyogianya memiliki cinta bahkan kecintaan luar biasa yang disebut hannan. Yaitu kecintaan guru kepada murid melebihi kecintaan terhadap diri sendiri. Ia memiliki cinta abadi selamanya kepada murid tidak hanya ketika menjadi murid saja. Hal itu mengemuka dalam bedah buku Manajemen Syariah dari Kisah 25 Nabi dan Rasul yang digelar oleh Sekolah Islam Terpadu (SIT) Al Iman, Bojonggede, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/5). “Bedah buku ini dilaksanakan untuk memberikan motivasi kepada guru agar terus belajar dan meneladani sifat-sifat nabi dan rasul di antaranya Nabi Yahya yang selalu bersungguh-sungguh mencari ilmu,” ujar Afrizal Sinaro, ketua Yayasan Perguruan Al Iman dalam rilis, Senin (31/5). Hendri Tanjung,  penulis buku Manajemen Syariah dari Kisah 25 Nabi dan Rasul yang diterbitkan oleh Al-Mawardi Prima mengemukakan tiga aspek manajemen yang patut diteladani yang diambil dari kisah Nabi Yahya berdasarkan QS  Maryam (19) ayat 12-15, yaitu manajemen ilmu pengetahuan, manajemen cinta, dan manajemen berbakti kepada orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: