Siapa Membunuh Putri (19): Judi dan Jatah
Ini 7 Fakta Terbaru Kematian Angela Hindriati Korban Mutilasi di Bekasi, Meninggal Sejak 2021--Ilustrasi
“KASUS pembunuhan Putri ini sebenarnya sederhana. Tapi keluarga Putri membuat persoalan jadi melebar ke sentimen etnis. Ini sangat berbahaya,” kata Pak Rinto.
Ia juga menyesalkan serangan pada mobil redaksi ''Dinamika Kota'' dan perampasan koran kami di beberapa agen koran.
“Apa berita kami salah, Pak?” saya minta pendapatnya.
“Memang ada yang tidak beres di tim penyidik Polresta. Sejak awal saya sudah melihat itu. Kapolresta yang sekarang kurang tegas, terlalu disetir oleh kelompok AKBP Pintor,” katanya.
“Kenapa ya, Pak?”
“Setorannya lebih besar dan lebih rutin. Harus ada yang mengingatkan, bagus sekali kamu dan koranmu berani melakukannya,” kata Pak Rinto.
“Selain kami harusnya siapa, ya, Pak?”
“Apa yang terjadi di kota ini, informasinya langsung ke mabes di Jakarta. Memang kadang-kadang seringkali laporan yang sampai ke pusat sudah tak benar juga. Orang di mabes ada yang ikut bermain juga,” kata Pak Rinto.
“Tapi lama-lama saya merasakan tekanan dan terornya makin ngeri, Pak,” kataku.
“Hati-hati saja. Kalau ada yang bisa kubantu pasti aku bantu kamu. Jangan takut, Dur,” kata Pak Rinto.
Saya berpikir apa yang bisa dibantu oleh bekas polisi tua ini? Sekadar nasihat arahan seperti yang selalu ia berikan itu tentu penting, tapi sepertinya saya memerlukan lebih daripada itu.
Apakah saya harus meminta bantuan pada pengacara Restu Suryono? Atau orang-orang Porpal? Apakah itu justru malah membuktikan bahwa tuduhan itu penelepon di radio tadi benar
Di dalam mobil, seperti memahami kecemasan saya, Edo Terpedo berkali-kali meyakinkan saya dengan kalimat, “Abang Abdur jangan takut, selama ada saya tak akan ada yang boleh sentuh Abang…”
“Kamu gimana, Do? Kalau mereka serang kamu gimana?”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: