Pawang Hujan Pensiun, Jokowi Rekayasa Hujan Jelang Gala Dinner KTT G20

Pawang Hujan Pensiun, Jokowi Rekayasa Hujan Jelang Gala Dinner KTT G20

Gala Dinner KTT G20 di Graha Wisnu Kencana Bali berjalan sukses tanpa pawang hujan. Rekayasa hujan dilakukan dengan teknologi.--Ilustrasi

Rekayasa Cuaca atau Teknologi Modifikasi Cuaca dilakukan dengan menebar butiran garam dari atas langit untuk mencegah turunnya hujan.  

BACA JUGA:Tayang 18 November Ini, Reborn Rich Hadirkan Song Joong Ki sebagai Bintang Utama

Sejak tiga hari sebelum Gala Dinner KTT G20 berlangsung, tim TMC sudah bekerja keras bersama BMKG untuk mencegah kemungkinan hujan turun.  

Bersama BMKG Tim TMC mengerahkan pesawat untuk menebar garam sebanyak 11,2 ton dengan sebelas kali sorti penerbangan tiga hari sebelum Gala Dinner KTT G20.  

Jokowi juga menambahkan bahwa tim TMC sangat tanggap dengan perkembangan cuaca. Tim akan segera bergerak menuju gumpalan awan,  

“Enggak, kita ini ilmiah sekali. Setiap ada gumpalan awan yang menimbulkan potensi hujan langsung disergap tim TMC,”  tegas Jokowi.

BACA JUGA:Ashanty dan Anang 'Healing' di Kebun Teh Peninggalan Belanda, Kagum dengan 4 Fakta Unik!!

Dalam upaya ini Jokowi juga turut mempertegas soal jasa Pawang Hujan.

“Kita menggunakan BMKG dan kita menyiapkan TMC,” katanya.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga memerintahkan tim TMC untuk bergerak menabur garam dan memodifikasi cuaca sejak 10 November hingga 16 November 2022 pukul 16.00 WITA.  

Tim TMC sudah menghabiskan sebanyak 29 ton garam yang ditabur melalui 28 sorti penerbangan.

BACA JUGA:8 Penyebab Omega X Putuskan Akhiri Kontrak dengan Spire Entertainment

“Tujuannya, awan segera dihalau, segera diturunkan sebagai hujan sebelum memasuki area perhelatan. Dan yang terjadi kemarin awan yang sudah terlanjur menutup merata di atas area perhelatan segera diturunkan sebagai hujan beberapa jam sebelum acara dimulai. Kita menggunakan empat pesawat terbang” ungkap Dwikorita.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa TMC juga berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) TNI AU, serta didukung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: