Terlahir Kurang Gizi, Arman Alami Gejala Hidrosefalus

Terlahir Kurang Gizi, Arman Alami Gejala Hidrosefalus

Bayi di Desa Tri Tunggal Bhakti Kecamatan Muara Sahung penderita hidrosefalus diberi suplemen gizi tambahan oleh Puskesmas Muara Sahung, Kamis (9/2).--

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Lahir dengan kondisi kurang gizi, lantaran keterbatasan ekonomi orang tuanya. Serta mengalami kekurangan fisik, Arman bayi berusia 19 bulan putra dari pasangan Badrun (38) dan Sutina (35) warga Desa Tri Tunggal Bhakti Kecamatan Muara Sahung diduga mengalami gejala hidrosefalus.

Kini kondisinya memprihatinkan,  ukuran lingkar kepala di atas kondisi normal. Kondisi ini harus segera ditangani, serta dibutuhkan kepedulian pihak lain. Baik itu pemerintah atau dermawan.

Kepala Puskesmas (Kapus) Muara Sahung Maya Afianti, SKM mengatakan, hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya, Kamis (9/2). Ukuran lingkar kepala bayi tersebut yakni, 52 Cm.

Sedang untuk kondisi normal lingkar kepala bayi seusia itu 46 Cm hingga 48,5 Cm.

BACA JUGA:Siswa SMAN 11 LK Kaur Mulai Tanam Sayur

BACA JUGA:SMKN 4 Kaur Merancang Digital Library

"Masih gejala. Belum dapat dipastikan benar atau tidak. Harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan hal tersebut," ujar Maya.

Dijelaskannya, pihaknya bersama Pemerintahan Desa (Pemdes) Tri Tunggal Bhakti telah selesai melakukan kepengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dikatakan Maya, dalam waktu dekat pihaknya akan mendampingi bayi tersebut menjalani pemeriksaan ke dokter spesialis anak di RSUD Kaur.

"Berasal dari keluarga prasejahtera. Sebelumnya tidak terdaftar sebagai penerima manfaat KIS, kini sudah kami urus. Insya Allah dalam waktu dekat akan kami dampingi menjalani pemeriksaan, dan konsultasi dengan dokter spesialis anak," sampai Maya.

Dijelaskan Maya, hidrosefalus adalah penumpukan cairan serebrospinal di otak. Meskipun cairan serebrospinal adalah cairan alami yang penting bagi otak.

Namun ketika terjadi sesuatu yang mengganggu aliran cairan di dalam otak. Menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan di otak.

BACA JUGA:Pramuka SDN 90 Kaur Kembali Aktif

BACA JUGA:Terbaru! Ini 6 Finalis Puteri Indonesia 2023, Siap-Siap Ikut Beauty Pageant Nasional

Sehingga menyebabkan kerusakan otak permanen, sehingg memengaruhi fungsi neurologis atau saraf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: