Ayam Geprek Tidak Digeprek, Kok Bisa? Berikut Sejarah Makanan Populer Indonesia Kesukaan Semua Kalangan
Ayam Geprek Tidak Digeprek, Kok Bisa? Berikut Sejarah Makanan Populer Indonesia Kesukaan Semua Kalangan--(dokumen/radarkaur.co.id)
Ciri khas masakan Indonesia ini terlihat dari olahan sambal, lalapan dan nasi putih. Kemudian, penambahan ayam geprek bikin makan tambah nikmat.
Kok, bisa ayam Geprek tidak digeprek?
Nah, ayam geprek sendiri hampir sama dengan Ayam Penyet makanan tradisional Jawa.
Cara pengolahan kedua kuliner ini dengan cara dipukul dan ditekan. Ayam yang sudah diolah sedemikian rupa, kemudian dipukul dan ditekan.
Ayam Geprek sendiri disebut-sebut tidak digeprek tapi dipukul dan ditekan. Barulah makanan ini dibaluri tepung, kemudian di goreng sampai gurih.
Pada tahun 2003, Ruminah seorang Pengusaha kuliner asal Jogjakarta. Beliau mendirikan warung makan kecil yang menyajikan berbagai kuliner.
BACA JUGA:Gagal Move On? Pilih 4 Benda Ini Punya Alasan Kenapa Sulit Lupain Dia
BACA JUGA:12 Tanda Bahwa Anda Orang Sukses dan Bermoral Meskipun Anda Tidak Menyadarinya
Jiwa pedagang makanan sudah melekat, ia kemudian mencoba memasak olahan daging ayam tepung.
Oleh seorang Mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah menyarankan untuk memukul dan menekan ayam terlebih dahulu.
Barulah, ayam yang sudah dipukul diselimuti tepung. Tak disangka, masakannya disukai oleh kalangan mahasiswa, pekerja kantoran dan semua kalangan.
Namun, penyebutannya masih rancu. Banyak yang menyebutnya ‘Ayam Gejrot atau Ayam Ulek’.
Oleh Ruminah, pelopor masakan ini memberi nama kuliner buatannya ‘Ayam Geprek’.
Sebelum tahun 2017, Ayam Geprek masih asing. Namun, lambat laun masakannya diterima semua kalangan hingga turis asing.
Ramai-ramai pecinta kuliner memburu warung Ruminah. Hingga kini, ia sudah punya banyak cabang Ayam Geprek di kotanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: