Sekolah Jam 5 Pagi di NTT: Jangan Hanya Menohok Dengan Kritik, Berikan Pandangan dan Solusi Tepat
Sekolah Jam 5 Pagi di NTT: Jangan Hanya Menohok Dengan Kritik, Berikan Pandangan dan Solusi Tepat--(dokumen/radarkaur.co.id)
Kebijakan ini dapat memantik diskusi dan komunikasi lintas elemen secara horizontal maupun vertikal di NTT dan Indonesia.
Setidaknya perhatian dan animo masyarakat NTT bahkan nasional beberapa hari ini yang menggunjingkan kebijakan sekolah jam 05.00 versi Gubernur NTT, menjadi trending topic yang tidak kalah riuh nya dengan hot issues lainnya seperti politik, hukum, ekonomi, dan sebagainya.
Kebijakan ini dapat memantik diskusi dan komunikasi lintas elemen secara horizontal maupun vertikal di NTT dan Indonesia.
Rasionalitas inilah yang menjadi alasan mengapa beliau pada akhirnya membuat kebijakan yang tentu beliau ketahui akan memancing perdebatan di tengah-tengah masyarakat.
BACA JUGA:Mengapa Banyak Generasi Z Tertarik pada Kamera Digital Lama?
Dalam hal ini gubernur NTT memancing masyarakat dan pemerintah untuk mengintip pendidikan di daerah terbelakang seperti NTT. Bukan hanya melontarkan kritik tajam, namun tentu beliau mengharapkan adanya solusi yang ditawarkan.
NTT membutuhkan komitmen yang jelas, dan aksi nyata.
Jikalau tidak setuju dengan kebijakan sekolah jam 05.00, tawarkan suatu pikiran yang dipandang dapat mengeliminir tantangan dan hambatan dunia Pendidikan di NTT!
Pemerintahan Pusat (Mendikbud Ristek), para wakil rakyat, ahli hukum, kalangan medis, alim ulama atau rohaniawan, orang tua, kalangan akademisi dan praktisi pendidikan, semuanya diperhadapkan pada posisi tawar ini.
Jika ada kritik dan ketidaksepakatan, apa gagasannya, strategi dan aksi nyata yang dapat dilakukan untuk membangun pendidikan yang berkualitas di NTT?
Cukup sudah puluhan tahun menjadikan keterbelakangan Pendidikan NTT sebagai wacana akademik dan jualan politik pembangunan.
Saatnya untuk melakukan sesuatu yang nyata dan konkrit.
Sekolah jam 05.00 Wita merupakan sebuah langkah konkrit NTT demi pendidikan yang lebih baik dan diharapkan pemerintah andil dalam membangkitkan pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: