Mengapa Banyak Generasi Z Tertarik pada Kamera Digital Lama?

Mengapa Banyak Generasi Z Tertarik pada Kamera Digital Lama?

Mengapa Banyak Generasi Z Tertarik pada Kamera Digital Lama?--(dokumen/radarkaur.co.id)

BENGKULU, RADARKAUR.CO.ID - Kamera digital terbaru membanggakan resolusi yang semakin tinggi, kinerja yang lebih baik dalam cahaya redup, pemfokusan yang cerdas, dan pengurangan goncangan dan semua itu terpasang langsung ke ponsel cerdas.

Meski begitu, beberapa Gen Z kini memilih kamera digital point-and-shoot dari awal tahun 2000-an, sebelum banyak dari mereka lahir.

Ini semacam kebangkitan, dan bukan hanya untuk kamera yang lebih tua. Industri kamera digital secara keseluruhan sedang mengalami kebangkitan. 

Sebelumnya, pendapatan industri mencapai puncaknya pada tahun 2010 dan menyusut setiap tahun hingga tahun 2021. Kemudian terlihat pertumbuhan baru pada tahun 2022, dan diproyeksikan akan terus tumbuh di tahun-tahun mendatang.

BACA JUGA:Ngga Perlu Jauh-Jauh ke Hawaii, Ini 5 Spot Wisata Terbaik Indonesia Cocok Untuk Snorkeling 

BACA JUGA:Berikut Hasil Verifikasi Faktual Bakal Calon DPD RI Dapil Provinsi Bengkulu

Tapi kenapa? Salah satu penjelasannya adalah nostalgia, atau kerinduan akan masa lalu.

Dan memang, nostalgia bisa menjadi strategi penanggulangan yang efektif di masa perubahan dan pergolakan – pandemi COVID-19 hanyalah salah satu perubahan yang membingungkan dalam beberapa dekade terakhir.

Tapi penelitian tentang pengalaman orang dengan teknologi, termasuk fotografi, menyarankan penjelasan yang lebih dalam: yakni pengalaman mencari makna.

Bukan karena Gen Z ingin kembali ke masa kanak-kanak, tetapi mereka menemukan dan mengekspresikan nilai-nilai mereka melalui pilihan teknologi mereka. Dan ada pelajaran di sini untuk semua orang.

BACA JUGA:Polisi Bawa Satu Pucuk Pistol dan 2 Barang Elektronik dari Rumah Mantan Bupati Kaur 

BACA JUGA:Sukses Kolaborasikan Konser & Charity, BSI Pertegas Langkah Perjalanan Mahakarya untuk Indonesia

Manusia memiliki banyak kebutuhan makanan, tempat tinggal, seks dan sebagainya. Namun manusia juga merasakan dorongan untuk menemukan makna hidup .

Makna berbeda dengan kebahagiaan. Meskipun kebahagiaan dan makna sering berkorelasi, makna tidak harus mencakup kesenangan yang mencirikan kebahagiaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: