Pilpres Turki Lanjut Putaran 2, Erdogan Unggul Tipis atas Kilicdaroglu

Pilpres Turki Lanjut Putaran 2, Erdogan Unggul Tipis atas Kilicdaroglu

Pilpres Turki Lanjut Putaran 2, Erdogan Unggul Tipis atas Kilicdaroglu--(dokumen/radarkaur.co.id)

Sebab, tidak hanya memilih memimpin negara Tukri, namun negara berpenduduk 85 juta itu juga akan menentukan, apakah negara mereka akan kembali ke jalur demokrasi yang lebih sekuler.

Bagaimana ia akan menangani krisis biaya hidup yang parah dan mengelola hubungan kunci dengan Rusia, Timur Tengah dan Barat.

BACA JUGA:Bisakah SIM di RI Berlaku Seumur Hidup? Advokat Ini Gugat Masa Berlaku 5 tahun ke MK

Menurut kantor berita milik negara Anadolu, dengan hampir 91% kotak suara dihitung, Erdogan memimpin dengan 49,86% dan Kilicdaroglu dengan 44,38%.

Oposisi menyarankan hasil diterbitkan dalam urutan yang secara artifisial meningkatkan penghitungan Erdogan.

Seorang pejabat senior dari aliansi oposisi mengatakan: “Tampaknya tidak akan ada pemenang di putaran pertama. Tapi, data kami menunjukkan Kilicdaroglu akan memimpin,” ujarnya.

Pejabat oposisi senior lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa partai Erdogan mengajukan keberatan terhadap pemungutan suara dan meminta untuk menunda hasil penuh.

BACA JUGA:Uang Koin Kuno Rp 1000, Ada Edisi 1970? Kolektor Berani Bayar Mahal

“Sejauh ini mereka melakukan segala daya mereka untuk menunda proses,” katanya.

Putara kedua pilpres Turki nanti  keputusan politik paling penting dalam sejarah 100 tahun negara itu.

Turki dibawah kepemimpunan Erdogan merupakan salah satu sekutu terpenting Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Bila Erdogan kalah, maka kemungkinan akan membuat Kremlin bingung tetapi tentu kabar bagus buat pemerintahan Joe Biden.

BACA JUGA:4 Jenis Uang Cetakan Tahun Emisi Berikut Tak Berlaku Lagi, Tapi Mahal di Pasar Uang Kuno jika Miliki Ciri Ini

Serta banyak pemimpin Eropa dan Timur Tengah yang memiliki hubungan bermasalah dengan Erdogan.

Erdogan, pemimpin terlama Turki, telah mengubah anggota NATO dan negara terbesar kedua di Eropa itu menjadi pemain global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: