Kisah dr Cipto Mangunkusumo Pernah Usul Raja Kasunanan Surakarta Pensiun
Kisah dr Cipto Mangunkusumo Pernah Usul Raja Kasunanan Surakarta Pensiun--ilustrasi
RADARKAUR.CO.ID - Tak banyak yang tahu bagaimana kiprah dr Cipto Mangunkusumo sebelum terlibat aktif dalam pergerakan Nasional.
Artikel ini akan membahas kiprah pria yang pernah menolak medali dari Ratu Belanda dengan cara memasang dibokongny dan kemudian mengembalikannya.
Dalam kisah dr Cipto Mangunkusumo sebagaimana yang ditulis oleh Takashi Shiraishi dalam buku berjudul “Zaman Bergerak Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926” (1997).
Cipto dikenal sebagai seorang tokoh yang anti raja dan sistem kerajaan.
BACA JUGA:Pemerintah Sepakat Hapus Masa Kontrak Kerja PPPK, Marketplace Guru dan Poin-Poin Pentingnya
dr Cipto sebelum berjuang dalam pergerakan Nasional, berani memprotes kerajaan-kerajaan di Jawa.
Saking beraninya menentang raja, Cipto bahkan sempat mengusulkan agar Raja Kasunanan Surakarta pensiun dari tahta Aristokrasi.
Kiprah pergerakan nasional dr Cipto Mangunkusumo baru melejit saat ia bergabung dengan Indische Partij, sebuah partai politik pertama beraliran tradisionalis kiri di Hindia Belanda.
Namun jauh sebelum itu, kiprah dr Cipto Mangunkusumo sudah sangat bersinar di tengah masyarakat pribumi.
BACA JUGA:KASIHAN! Honorer diangkat PPPK, Masa Kerja justru jadi Nol, Sistem Kontrak Wajib Dihapus
BACA JUGA:Marketplace Guru Diluncurkan, Nadiem Makarim Ingatkan Sekolah Haram Lakukan Ini
Terutama bagi orang-orang 'kecil' yang hidup di pedesaan di wilayah Surakarta, Klaten dan Yogyakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: