Pinjol Amartha Kembangkan Keagenan AmarthaOne Pedesaan, sasaran UMKM di Desa
Pinjol Amartha Kembangkan Keagenan AmarthaOne Pedesaan, sasaran UMKM di Desa--ilustrasi net
RADARKAUR.CO.ID -Pinjol Amartha Kembangkan Keagenan AmarthaOne Pedesaan, sasaran UMKM di Desa.
PT Amartha Mikro Fintek Kembangkan program keagenan AmarthaOne.
Program pinjol ini guna memberikan kesempatan kepada agen keuangan digital untuk membuka layanan di pedesaan lewat aplikasi Amartha+.
AmarthaOne merupakan program untuk melakukan digitalisasi ekonomi pedesaan sebagai komitmen perusahaan dalam menyediakan teknologi yang inklusif.
BACA JUGA:Gaya Suami Karyawati Indomaret jadi Sorotan, Suka Pamer dan Mendadak Ganti Status
Head of New Retail Amartha, Aditya Pratomo mengakui bahwa AmarthaOne sejalan dengan komitmen Amartha dalam menyediakan teknologi inklusif untuk meningkatkan kesejahteraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pedesaan.
“Dengan AmarthaOne, para agen dapat memperoleh keuntungan lebih besar dari hasil penjualan PPOB (voucher pulsa dan pembayaran tagihan rumah tangga) sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan UMKM," ujar Aditya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (5/4).
Lebih lanjut, ia menjelaskan, layanan di agen AmarthaOne juga meliputi cashless payment point, sehingga mitra binaan Amartha dapat membayar angsuran lewat agen AmarthaOne.
"Mereka yang menjadi agen AmarthaOne telah teredukasi literasi keuangan digital serta memiliki riwayat portofolio pinjaman yang baik," kata Aditya.
BACA JUGA:'Aku Kuat tapi Aku Capek' kata Karyawati Indomaret, Seperti Jawaban Atas Sindiran Suaminya
Saat ini program keagenan AmarthaOne telah tersedia di 17 wilayah regional Amartha, di antaranya di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan lain-lain.
Performa bisnis Amartha di tahun 2022, telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, yakni tumbuh 93% year on year atau hampir 2 kali lipat dari total dana yang disalurkan sebelumnya mencapai Rp 2,4 triliun menjadi lebih dari Rp 4,7 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: