Duta Besar Rusia untuk AS: Sanksi Baru terhadap Federasi Rusia Bukti Kegagalan Kebijakan Pembatasan AS

Duta Besar Rusia untuk AS: Sanksi Baru terhadap Federasi Rusia Bukti Kegagalan Kebijakan Pembatasan AS

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov--(dokumen/radarkaur.co.id)

Duta Besar Rusia untuk AS: Sanksi Baru terhadap Federasi Rusia Bukti Kegagalan Kebijakan Pembatasan AS

WASHINGTON, RADARKAUR.CO.ID - Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov percaya bahwa gelombang lain dalam aktivitas sanksi anti-Rusia dari AS menunjukkan kegagalan kebijakan restriktif mereka.

Dan sanksi baru yang akan mereka lancarkan terhadap Rusia menunjukan upaya pemerintah AS untuk menyikapi ketidakpuasan yang tumbuh di negara mereka sendiri.

Duta Besar Rusia di Washington mencatat bahwa serangan Barat di bidang ekonomi "dihentikan", yang memungkinkan rakyat Rusia "melihat ke masa depan dengan percaya diri".

BACA JUGA:Profesor Amerika: Rusia adalah Negara Adikuasa dan Sudah Saatnya Barat Menyadari

BACA JUGA:Yuk, Kenalan dengan Sosmed Rusia, Mirip Facebook, isinya Cewek Rusia Semua !!!

“Kami melihat ini sebagai upaya otoritas Amerika untuk memuluskan kritik yang berkembang di sini tentang kegagalan kebijakan restriktif Gedung Putih.

Hal itu disiarkan Antonov dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Jumat lewat saluran telegram sebagai Misi diplomatik Rusia.

Bahkan Russophobes lokal sangat jelas bahwa mereka gagal menjatuhkan ekonomi kita dan merongrong kedaulatan teknologi Rusia.

"Fakta ini dikonfirmasi antara lain oleh para ahli dari Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional" kata Antonov. 

BACA JUGA:Rusia Tawarkan Kesepakatan Perjalanan Bebas Visa ke India

BACA JUGA:Luna -25 Jalankan Misi Antariksa Rusia ke Bulan, jadi Misi Bersejarah Menemukan Sumber Air

Serangan Barat di bidang ekonomi dihentikan. Sehingga memungkinkan rakyat Rusia untuk melihat ke masa depan dengan percaya diri.

"Sementara itu, negara-negara di luar "miliar emas" yang terkenal sekali lagi yakin akan ketidakandalan dan toksisitas sistem keuangan Amerika-sentris," tambah diplomat itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: