Berdasarkan Gerakan Mata: Ilmuwan Rusia tentang Pelacakan Mata dan Bidang Penerapan Teknologi ini
Berdasarkan Gerakan Mata: Ilmuwan Rusia tentang Pelacakan Mata dan Bidang Penerapan Teknologi ini--(dokumen/radarkaur.co.id)
MOSCOW, RADARKAUR.CO.ID - Teknologi pelacakan mata, atau pelacakan mata, diminati di banyak bidang: psikologi, hiburan, pemasaran saraf, dan bahkan kedokteran. Oleh karena itu, para ilmuwan Rusia kini mengembangkan metode untuk mendiagnosis gangguan spektrum autisme pada anak dengan menggunakan oculography.
Ruzalina Shaikhutdinova, seorang peneliti di jurusan “Neurobiologi bicara lisan dan tertulis dalam gangguan perkembangan” di Pusat Ilmiah untuk Penelitian Kognitif di Universitas Sirius, membicarakan hal ini dalam sebuah wawancara dengan RT.
Okulografi juga banyak digunakan untuk mempelajari keterampilan membaca teks oleh orang-orang dari berbagai usia, serta mereka yang menderita disleksia. Pada saat yang sama, pelacakan mata paling aktif digunakan dalam praktik saat ini oleh pemasar dan perancang aplikasi seluler.
Shaikhutdinova berbicara tentang bagaimana dan kapan pelacakan mata muncul, serta teknologi apa yang digunakan saat ini untuk pelacakan mata.
BACA JUGA:Ini Daftar Lengkap hasil penghitungan Suara Pilkades Serentak 11 Desa di Kaur
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Berikut hasil penghitungan Suara Pilkades Serentak 11 Desa di Kaur
Para ilmuwan telah mengusulkan penggunaan pelacakan mata (eye-tracking technology) untuk mengidentifikasi adanya gangguan spektrum autisme (ASD) pada anak-anak pada tahap awal.
+ Apa pendapat Anda tentang metode ini? Apakah teknologi serupa pernah digunakan sebelumnya dalam diagnostik?
- Ya, teknologi pelacakan mata secara aktif digunakan dalam penelitian tentang gangguan spektrum autisme. Izinkan saya mengingatkan Anda bahwa ASD adalah sekelompok gangguan perkembangan mental di mana seseorang melemah atau tidak mampu berinteraksi sosial. Pada ASD, terdapat defisit dalam pemrosesan sensorik-persepsi terhadap rangsangan eksternal, yaitu kemampuan menggunakan indera untuk menyediakan hubungan antara dunia internal dan eksternal.
Secara khusus, hal ini diwujudkan dalam ketidakmampuan untuk mengenali emosi orang dan kontak mata yang kurang berkembang dengan mereka.
Pelacakan mata membantu mempelajari dengan gerakan mata bagaimana penderita ASD memandang gambar abstrak dan objek sosial.
Meskipun tidak ada standar untuk diagnosis ASD seperti itu, teknologinya masih dikembangkan, dan penelitian ilmiah aktif sedang dilakukan. Baru-baru ini, misalnya, sebuah penelitian menarik yang dilakukan di University of California dipublikasikan. Hampir 700 anak usia satu hingga dua tahun ambil bagian di dalamnya. Di antara anak-anak tersebut terdapat neurotipikal dan gangguan spektrum autisme.
BACA JUGA:Pengguna iPhone wajib Tau! Intip Fitur Rahasia iOS 17 untuk Cegah Rabun Jauh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: