5 Penyebab Overthinking dan Cara Mengatasi Kebiasaan Menyusuri Labirin Pikiran yang Tak Berujung
Menyusuri Labirin Pikiran yang Tak Berujung, 5 Penyebab Overthinking dan Cara Mengatasinya --ilustrasi
Nah, hal ini yang seringkali bikin hasil akhirnya jadi nggak terprediksi dan bikin bingung.
Bayangkan energi kita itu kayak baterai, ya. Nah, setiap kali kita overthinking, seolah-olah kita sedang menggunakan baterai itu tanpa henti. Dan tau nggak? Hasilnya bisa jadi nihil atau bahkan bikin kita lebih lelah daripada sebelumnya.
Intinya, overthinking itu seperti menumpahkan kopi panas ke atas diri sendiri. Kamu nggak cuma bakal bingung, tapi juga bisa merasa panas, pusing, dan lelah.
Jadi, yuk, coba kurangi overthinking, biarkan pikiranmu istirahat sejenak, dan lihat perbedaannya. Siapa tahu, hal-hal yang kamu khawatirkan ternyata nggak seburuk yang kamu bayangkan, kan?
2. Otak Overload
Ketika kamu merasa otakmu seperti mesin cuci yang overload, bayangkan saja seperti prosesor di dalam kepala kamu bekerja overtime tanpa istirahat.
Otak kita sehari-hari udah dijejali dengan berbagai tugas dan informasi, dan ketika overthinking masuk ke dalam mix itu, bisa-bisa otak jadi kayak lalu lintas yang macet parah.
BACA JUGA:WASPADA, 4 Kebiasaan Mempercepat Penuaan Kulit, Tips Agar Tetap Glowing
BACA JUGA:Hubungan Golongan Darah dan Kesuburan, 4 Faktor Pertimbangan demi Keluarga Bahagia
Pikirkan otak kita sebagai pusat kendali super canggih yang harus mengelola berbagai input dan tugas sekaligus. Nah, ketika kita nambahin beban overthinking ke dalamnya, itu kayak nge-rem otak kita yang lagi berjalan kencang.
Bisa-bisa, hasilnya, otak jadi bingung sendiri, dan kita kehilangan ke-welles-an dalam berpikir.
Jangan lupakan juga, otak ini butuh waktu untuk 'cool down' dan istirahat. Overthinking itu seperti nambahin beban tanpa memberikan otak kesempatan buat mereset diri.
Jadinya, woles-wolesan kita bisa hilang ditelan kesibukan dan kekhawatiran yang berlebihan.
3. Kehilangan Fokus
Imajinasikan overthinking seperti nyelipin batu kecil di dalam sepatumu yang seharusnya nyaman. Awalnya, mungkin gak terlalu kerasa, tapi seiring berjalannya waktu, batu itu mulai mengganggu, membuat langkahmu jadi nggak nyaman. Nah, hal yang sama berlaku untuk pekerjaanmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: