Harlah ke-102 Nahdalatul Ulama, PBNU Dukung Pemerintah Optimalisasi Hilirisasi Sawit
Harlah ke-102 Nahdalatul Ulama, PBNU Dukung Pemerintah Optimalisasi Hilirisasi Sawit--ilustrasi
"Saya kira ini juga momentum, bagi Indonesia apalagi sekarang Indonesia menang di WTO atas gugatan kampanye negative Uni Eropa. Kita harus merespon perjalanan presiden ke luar negeri juga tidak lepas bicara soal Sawit. Oleh karenanya LPPNU bersama petani mandiri yang selama ini menjadi binaan harus mendapatkan benefit terhadap industry kelapa sawit," paparnya.
Di tempat yang sama, Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Edi Martono menyebut Industri Sawit dapat berkembang jika mendapatkan dukungan kuat dari seluruh stakeholder.
BACA JUGA:Kebijakan Tarif Impor Donald Trump dan Dampaknya pada Pasar Kripto
BACA JUGA:Bitwyre Memperkenalkan Fitur Baru sebagai SuperApp Kripto Berlisensi Pertama di Indonesia
Dengan memberikan regulasi yang memudahkan industri sawit, kepastian lahan dan produksi hasil perkebunan berkembang di Indonesia.
"Selama ini dalam berusaha, sering kali kita mendapatkan kampanye hitam, untungnya kita sudah berhasil membuktikan bahwa sawit kita tidak bermasalah," sebutnya.
Program Peremajaan Sawit Rakyat tahun 2025 ini akan direalisasikan 180 ribu Ha melalui Dinas, dan 20 ribu Ha melalui kemitraan dengan Perusahaan Sawit di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: