TEMPAT yang dianggap sakral oleh warga Desa Muara Dua Kecamatan Nasal berada di tengah pulau. Karena itulah lokasi itu keseharian disebut Ninik Di Pulau. Berdasarkan versi warga setempat nama asli yang dikeramatkan itu H. Murhamid. Beliau ini merupakan pengembang agama islam di wilayah ini. Pada zaman itu (jauh sebelum kemerdekaan) ia merupakan satu – satunya guru mengajarkan warga mengaji dan sholat kepada masyarakat. Perlu juga diketahui, bangunan yang dikeramatkan itu bukanlah sebuah kuburan. Tapi merupakan batu yang di tengahnya ada mirip telapak kaki. Kades Muara Dua Ansori mengakui, memang bangunan yang ada di tengah pulau di hulu desanya itu merupakan tempat dianggap keramat. Pada hal – hal tertentu warganya masih melakukan ziarah ke lokasi itu. Memang kalau berdasarkan keterangan sesepuh desa. Lokasi itu bukanlah makam, melain hanya tapak Ninik Di Pulau. “Kami di desa ini masih meanggap lokasi itu merupakan tempat sakral. Bahkan karena sakralnya, warga tidak berani menyebut nama asli. Hanya berani memanggil julukan Ninik Di Pulau saja,” jelas Kades. Tambah dia, kalau makam asli Ninik Di Pulau tidak ada tahu. Bahkan tetua desa juga tidak ada tahu sama sesekali. Kalau peninggalan Nini Di Pulau berbentuk fisik masih ada. Diantaranya ada baju, hanya saja baju itu sudah termakan usia. Jadi tidak bisa dibuka denga utuh lagi. Tapi kalau versi sesepuh desa baju ini menjadi barometer keturunan Ninik Di Pulai. Jika yang memang keturunannya, maka baju ini akan bisa dipakai. Tapi jika bukan keturunannya maka baju itu tidak bisa dipakai, karena kekecilan. “Bagi kami masyarakat Ninik Di Pulau ini adalah orang yang mengabdikan dirinya untuk agama. Sehingga banyak kelebihan yang dimilikinya. Sehingga menjadi bagian cerita turun temurun warga,” jelas dia. (mrn)
Tapak Ninik di Pulau Pengembang Islam
Jumat 11-06-2021,14:34 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :