"Prinsip beliau itu sederhana. Peduli rakyat sekitar," ujar Tommy.
Prinsip yang lain adalah: harus memulai dari bawah. Jadilah anggota DPRD kota/kabupaten dulu. Lalu naik ke jenjang lebih tinggi.
BACA JUGA:Dampak Gempa Kaur Bengkulu 6,5 SR, 1 Warga Bocor Kepala, Rumah dan Masjid Rusak
BACA JUGA:Pelaku Judi Samgong, 3 Perempuan Paruh Baya dan 1 Pemuda Dibekuk
BTP sendiri memulai dari anggota DPRD kabupaten Belitung. Lalu jadi bupati Belitung. Naik jadi anggota DPR Pusat.
Lalu jadi wakil gubernur dan akhirnya gubernur DKI Jakarta.
Saat BTP menjadi bupati Belitung itulah daya tariknya mulai terlihat.
Sampai-sampai rakyat Belitung yang Islamnya sangat religius bisa memilih BTP yang Tionghoa dan Kristen.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Kaur Bengkulu, Terasa Sampai Linggau
BACA JUGA:Sehari Jelang Karantina, Anggota Paskibra Kabupaten Kaur Meninggal Kecelakaan
Para mahasiswa Indonesia di Amerika pun mulai memperhatikannya. Khususnya mahasiswa yang tergabung dalam Fellowship Indonesian Christian in America.
Mereka mengundang Ahok –julukan BTP waktu itu– ke Chicago. BTP diminta ceramah di sana. Mereka lebih terkesan lagi.
"Kita perlu 1000 BTP. Dari suku dan agama apa pun," ujar Tommy.
Sayangnya, katanya, Ahok terlalu singkat memimpin Jakarta.
BTP memang tersandung masalah peka. Ia diadili. Dianggap menghina agama. Jaksa menuntut hukuman 4 tahun.
Hakim memutuskan 2 tahun.